Daisypath Anniversary Years Ticker
Lilypie Kids birthday TickerLilypie Kids birthday Ticker


Kamis, 30 Juli 2009

Resep Saus Tomat

Resep Saus Tomat

Bahan :
  • 8 bh tomat kupas
  • 3 sdm bawang bombay
  • 2 sdm bawang putih
  • 3 sdm minyak zaitun
  • 8 lbr daun basil
  • ¼ sdt oregano
  • ½ sdt lada hitam, memarkan
Cara Membuat :
  1. Cincang tomat kupas. Tumis bawang bombay dan bawang putih hingga matang, masukkan tomat cincang.
  2. Tambahkan air secukupnya, bila perlu. Masak hingga saus mengental.
  3. Masukkan daun oregano dan daun basil yang telah diiris, tambahkan garam dan lada secukupnya, masak hingga saus mengental.
Sumber : Tabloid Nova 1118/XXII 27 Juli-2 Agustus 2009

Resep Saus Bechamel

Resep Saus Bechamel

Bahan :
  • ½ bh bawang bombay, cincang
  • 2 sdm minyak zaitun
  • 4 sdm tepung terigu
  • 6 sdm mentega tanpa garam
  • 100 ml air
  • 100 ml krim untuk memasak
  • bubuk pala secukupnya
  • garam dan lada secukupnya
Cara membuat :
  1. Tumis bawang bombay dengan minyak zaitun hingga matang, masukkan mentega tanpa garam dan tepung terigu, masak di atas api kecil, aduk rata hingga berwarna kuning kecokelatan.
  2. Tuangi air, aduk hingga bumbu melarut. Tambahkan susu dan krim, masak sambil diaduk hingga saus mengental. Tambahkan garam, lada, dan bubuk pala secukupnya.
Bisa digunakan untuk saus steak, saus pasta.

Sumber : Taloid Nova 1118/XXII 27 Juli-2 Agustus 2009

Mashed Potato

Mashed Potato

Bahan :
  • 5 bh kentang ukuran sedang
  • 5 siung bawang putih
  • 75 ml krim
  • 75 ml susu segar (bisa diganti UHT)
  • 50 gr mentega tanpa garam (unsalted butter)
  • lada dan garam secukupnya
  • air untuk merebus kentang
Cara Membuat :
  1. Rebus kentang bersama bawang putih hingga matang, angkat, haluskan.
  2. Masak krim dan susu bersamaan, biarkan mendidih dan mengental, masukkan kentang dan bawang putih yang telah dihaluskan, aduk rata.
  3. Tambahkan garam dan lada secukupnya, terakhir masukkan mentega tanpa garam.
Untuk 2 orang

Sumber : Tabloid Nova 1118/XXII 27 Juli-2 Agustus 2009

Lele Gorang Saus Cabai

Lele Goreng Saus Cabai

Bahan :
  • 150 gr tepung terigu
  • 50 gr tepung maizena
  • ½ sdt lada bubuk
  • ½ sdt garam
  • 1 butir telur ayam, kocok
  • 175 ml air
  • 1 btg daun bawang, iris tipis
  • 4 ekor (600 gr) lele segar, bersihkan, cuci dan tiriskan (bisa diganti fillet ikan kakap atau ikan lain)
  • minyak untuk menggoreng
Bahan Saus :
  • 2 sdm mentega
  • 2 siung bawang putih, cincang halus
  • 2 buah cabai merah, buang biji, iris serong tipis (buat dedek gak pakai)
  • 2 sdm saus tomat botolan (buat dedek gak pakai)
  • 100 ml kaldu ayam
  • 2 sdm kecap asin (buat dedek gak pakai)
  • 2 sdm gula palem
  • ½ sdt lada bubuk
  • 2 sdt tepung maizena, larutkan dengan sedikit air
Cara Memasak :
  1. Aduk tepung terigu, tepung maizena, merica, garam, telur, dan air hingga menjadi adonan yang licin. Masukkan daun bawang, aduk rata.
  2. Panaskan minyak, celupkan lele ke dalam tepung, goreng sampai berwarna kuning kecokelatan. Angkat, tiriskan.
  3. Buat saus : panaskan mentega, tumis bawang putih sampai harum, masukkan cabai, saus tomat, kaldu ayam, kecap asin, gula palem, lada, dan larutan tepung maizena, aduk sampai rata.
  4. Sajikan lele goreng bersama sausnya.
Untuk 6 orang

Sumber : Tabloid Nova 1118/XXII 27 Juli-2 Agustus 2009

Sup Ayam Jagung Manis

Sup Ayam Jagung Manis

Bahan :
  • 100 gr jagung manis
  • 150 gr ayam rebus, potong dadu
  • 50 gr bawang bombay, cincang
  • 750 ml kaldu ayam
  • 250 ml susu evaporated (bisa diganti susu UHT)
  • 50 gr tepung terigu
  • 100 gr margarin (bisa diganti unsalted butter atau minyak goreng)
  • ½ sdt lada bubuk
  • 1 sdt garam
Cara Membuat :
  1. Lelehkan margarin, tumis bawang bombay hingga layu, masukkan tepung terigu, aduk sampai rata, tuangi susu dan kaldu sedikit demi sedikit sambil diaduk rata. Masak sampai mendidih.
  2. Bumbui garam dan lada, aduk rata. Masukkan ayam dan jagung manis, masak kembali sampai mendidih. Angkat, sajikan hangat.
Untuk 6 orang

Sumber : Tabloid Nova 1118/XXII 27 Juli-2 Agustus 2009

Tumis Cumi Jamur

Tumis Cumi Jamur

Bahan :
  • 300 gr cumi-cumi ukuran sedang
  • 1 sdm minyak goreng
  • 50 g bawang bombay, potong kasar
  • 1 siung bawang putih, memarkan
  • 1 sdm saus tiram (buat dedek gak pakai, atau boleh pakai kecap manis dikit aja)
  • 1 sdm kecap asin (buat dedek gak pakai)
  • 3 sdm saus tomat (buat dedek gak pakai, kalau mau pakai saus tomat buatan sendiri)
  • 1 sdt gula pasir (buat dedek gak pakai, kalau mau pakai sedikit aja)
  • ½ sdt merica bubuk (buat dedek dikurangi)
  • 1 sdt garam (buat dedek gak pakai, atau kalau mau dikit aja)
  • 100 gr jamur shimeji, bersihkan, potong-potong
  • 150 gr bokcoy, rebus
Cara Membuat :
  1. Bersihkan cumi, buang kantong tinta dan kulit arinya. Cusi bersih, potong-potong melintang ½ cm. Sisihkan.
  2. Panaskan minyak, tumis bawang putih dan bawang bombay hingga layu.
  3. Masukkan cumi, besarkan api, aduk cepat hingga cumi kaku.
  4. Tambahkan saus tomat, saus tiram, kecap asin, gula pasir, dan lada, aduk rata. Masukkan jamur shimeji, aduk rata.
  5. Tata bokcoy di piring saji, tuang tumisan cumi di atasnya. Sajikan hangat.
Untuk 6 orang

Sumber : Tabloid Nova 1118/XXII 27 Juli-2 Agustus 2009

Ekado

Ada resep Ekado dari Saus Sambal Del Monte Extra Hot.
Kalau buat dedek gak usah pakai saus sambalnya (begitu juga kalau kita gak mau pedes).

Berikut Resepnya :

Ekado :

Bahan :
  • 10 lembar kulit lumpia
  • 10 butir telur puyuh rebus, kupas
  • minyak goreng secukupnya
  • Saus Sambal Del Monte Extra Hot
Adonan Isi :
  • 100 g daging ayam giling
  • 100 g udang kupas, cincang
  • 50 g bawang bombay, cincang
  • 3 siung bawang putih, cincang
  • ½ sdt merica bubuk (buat dedek dikurangi)
  • ½ sdt garam (buat dedek gak pakai atau boleh dikurangi)
  • 1 sdt gula pasir (buat dedek gak pakai atau boleh dikurangi
  • 1 tangkai bawang daun, iris tipis
Cara Membuat :
  1. Adonan Isi : Campur daging ayam dan udang. Tambahkan bawang bombay, merica, garam, gula pasir, dan bawang daun. Aduk rata.
  2. Isi kulit lumpia dengan 2 sdm adonan isi dan sebutir telur puyuh. Katupkan kulit dan bentuk hingga bergelombang. Ikat bagian tengahnya dengan benang dapur.
  3. Goreng hingga matang. Angkat dan tiriskan.
  4. Sajikan ekado dengan Saus Del Monte Sambal Extra Hot.

Jilbab menurut Islam, Kristen dan Yahudi : Mitos dan Realita

Tadi ada yang ngasih link ini, dan menurut saya bagus sekali. Saya share di sini deh.

Saya suka prihatin, trenyuh karena banyak di antara kita yang cuma memakai kerudung (maaf saya tidak menyebutnya jilbab karena menurut saya kerudung dan jilbab itu berbeda). Menurut saya, jilbab itu harus yang lebar, menutupi sampai ke dada. Kalau bajunya juga gak boleh menyerupai lelaki, tidak transparan, tidak menunjukkan lekak-lekuk tubuh, kaki juga harus tertutup. Sampai saat ini saya juga masih belajar, soalnya saya masih pakai celana panjang, kadang gak pakai kaus kaki. Harus belajar.

Jilbab Menurut Islam, Kristen dan Yahudi: Mitos dan Realita

2009 June 26
by anugerah

Indojilbab.com :: Toko Jilbab OnlineOleh : Prof. Sherif Abdel Azeem
Marilah kita buka satu persoalan yang di negara-negara Barat dianggap sebagai simbol dari penindasan dan perbudakan wanita, yaitu jilbab atau tudung kepala. Apakah betul tidak terdapat pembahasan mengenai jilbab di dalam tradisi Jahudi-Kristen ? Mari kita lihat bukti catatan yang ada. Menurut Rabbi Dr. Menachem M. Brayer, Professor Literatur Injil pada Universitas Yeshiva dalam bukunya, The Jewish woman in Rabbinic Literature, menulis bahwa baju bagi wanita Yahudi saat bepergian keluar rumah yaitu mengenakan penutup kepala yang terkadang bahkan harus menutup hampir seluruh muka dan hanya meninggalkan sebelah mata saja. Beliau disana mengutip pernyataan beberapa Rabbi (pendeta Yahudi) kuno yang terkenal: “Bukanlah layaknya anak-anak perempuan Israel yang berjalan keluar tanpa penutup kepala” dan “Terkutuklah laki-laki yang membiarkan rambut isterinya terlihat,” dan “Wanita yang membiarkan rambutnya terbuka untuk berdandan membawa kemelaratan.”

Hukum Rabbi melarang pemberian berkat dan doa kepada wanita menikah yang tidak menutup kepalanya karena rambut yang tidak tertutup dianggap “telanjang”. Dr. Brayer juga mengatakan bahwa “Selama masa Tannaitic, wanita Yahudi yang tidak menggunakan penutup kepala dianggap penghinaan terhadap kesopanannya. Jika kepalanya tidak tertutup dia bisa dikenai denda sebanyak empat ratus zuzim untuk pelanggaran tersebut.”

Dr. Brayer juga menerangkan bahwa jilbab bagi wanita Yahudi bukanlah selalu sebagai simbol dari kesopanan. Kadang-kadang, jilbab justru menyimbolkan kondisi yang membedakan status dan kemewahan yang dimiliki wanita yang mengenakannya ketimbang ukuran kesopanan. Jilbab atau tudung kepala menandakan martabat dan keagungan seorang wanita bangsawan Yahudi. Jilbab juga diartikan sebagai penjagaan terhadap hak milik suami.

Jilbab menunjukkan suatu penghormatan dan status sosial dari seorang wanita. Seorang wanita dari golongan bawah mencoba menggunakan jilbab untuk memberikan kesan status yang lebih tinggi. Jilbab merupakan tanda kehormatan. Oleh karena itu di masyarakat Yahudi kuno, pelacur-pelacur tidak diperbolehkan menutup kepalanya. Tetapi pelacur-pelacur sering memakai penutup kepala agar mereka lebih dihormati (S.W.Schneider, 1984, hal 237). Wanita-wanita Yahudi di Eropa melanjutkan menggunakan jilbab sampai abad ke sembilan belas hingga mereka bercampur baur dengan budaya sekuler. Tekanan eksternal dari kehidupan di Eropa pada abad sembilan belas memaksa banyak dari mereka pergi keluar tanpa penutup kepala.

Beberapa wanita Yahudi kemudian lebih cenderung menggantikan penutup tradisional mereka dengan rambut palsu sebagai bentuk lain dari penutup kepala. Dewasa ini, wanita-wanita Yahudi yang saleh tidak pernah memakai penutup kepala kecuali bila mereka mengunjungi sinagog (gereja Yahudi) (S.W.Schneider, 1984, hal. 238-239). Sementara beberapa dari mereka. seperti sekte Hasidic, masih menggunakan rambut palsu (Alexandra Wright, 19??, hal 128-129).

Bagaimanakah jilbab menurut tradisi Kristen?
Kita sendiri menyaksikan sampai hari ini bahwa para Biarawati Katolik menutup kepalanya yang suruhannya sebetulnya telah ada semenjak empat ratus tahun yang lalu. Tetapi bukan hanya itu, St. Paul (atau Paulus) dalam Perjanjian Baru, I Korintus 11:3-10, membuat pernyataan-pernyataan yang menarik tentang jilbab sebagai berikut: “Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap laki-laki adalah Kristus, kepala dari perempuan adalah laki-laki dan kepala Kristus adalah Allah. Tiap laki-laki yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang bertudung, menghina kepalanya. Tetapi tiap-tiap perempuan yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang tidak bertudung, menghina kepalanya, sebab ia sama dengan perempuan yang dicukur rambutnya. Sebab jika perempuan tidak mau menudungi kepalanya, maka haruslah ia juga mengguting rambutnya. Tetapi jika bagi perempuan adalah penghinaan, bahwa rambutnya digunting atau dicukur, maka haruslah ia menudungi kepalanya. Sebab laki-laki tidak perlu menudungi kepalanya: ia menyinarkan kemuliaan Allah. Tetapi perempuan menyinarkan kemuliaan laki-laki. Sebab laki-laki tidak berasal dari perempuan, tetapi perempuan berasal dari laki-laki. Dan laki-laki tidak diciptakan karena perempuan, tetapi perempuan dicipt akan karena laki-laki. Sebab itu, perempuan harus memakai tanda wibawa di kepalanya oleh karena malaikat”. (I Korintus 11:3-10).

St. Paul memberikan penalaran tentang wanita yang berjilbab atau berkerudung adalah bahwa jilbab memberikan tanda kekuasaan pada laki-laki, yang merupakan gambaran kebesaran Tuhan, atas wanita yang diciptakan dari dan untuk laki-laki. St. Tertulian di dalam risalahnya “On The Veiling Of Virgins” menulis: “Wanita muda hendaklah engkau mengenakan kerudung saat berada di jalan, demikian pula hendaknya engkau mengenakan di dalam gereja, mengenakannya saat berada di antara orang asing dan mengenakannya juga saat berada di antara saudara laki-lakimu.”

Di antara hukum-hukum Canon pada Gereja Katolik dewasa ini, ada hukum yang memerintahkan wanita menutup kepalanya di dalam gereja (Clara M Henning, 1974, hal 272). Beberapa golongan Kristen, seperti Amish dan Mennoties contohnya, mereka hingga hari ini tetap mengenakan tutup kepala. Alasan mereka mengenakan tutup kepala, seperti yang dikemukakan pemimpin gerejanya adalah: “Penutup kepala adalah simbol dari kepatuhan wanita kepada laki-laki dan Tuhan,” logika yang sama seperti yang ditulis oleh St. Paul dalam Perjanjian Baru (D. Kraybill, 1960, hal 56).

Dari semua bukti-bukti di atas, nyata bahwa Islam bukanlah agama yang mengada-adakan dan mewajibkan penutup kepala, tetapi Islam telah mendukung hukum tersebut. Al Qur’an memerintahkan kepada laki-laki dan perempuan yang beriman untuk menahan pandangannya dan menjaga kemaluannya. Juga memerintahkan wanita beriman agar memanjangkan penutup kepalanya sampai menutupi leher dan dadanya.

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat….. Katakanlah kepada wanita yang beriman : “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak darinya. Dan hendaklah mereka menutup kain kerudung ke dadanya…” (An Nuur:30,31)

Di dalam Al Qur’an jelas tertulis bahwa kerudung sangat penting untuk menutup aurat. Mengapa aurat itu penting ? Hal itu dijelaskan dalam Al Qur’an surat Al Ahzab 59: “Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu.” (Al Ahzab:59)

Pada intinya, kesederhanaan digambarkan untuk melindungi wanita dari gangguan atau mudahnya, kesederhanaan adalah perlindungan.

Jadi, tujuan utama dari jilbab atau kerudung di dalam Islam adalah perlindungan. Kerudung di dalam Islam tidak sama seperti di dalam tradisi Kristen dimana merupakan tanda bahwa martabat laki-laki berada di atas wanita dan merupakan simbolisasi tunduknya wanita terhadap laki-laki. Kerudung di dalam Islam juga bukan seperti di dalam tradisi Yahudi dimana kerudung merupakan tanda keagungan dan tanda pembeda sebagai wanita bangsawan yang menikah. Kerudung di dalam Islam hanya sebagai tanda kesederhanaan dengan tujuan melindungi wanita, tepatnya semua wanita. Pada falsafah Islam dikenali prinsip bahwa selalu lebih baik menjaga daripada menyesal kemudian. Al Qur’an sangat
memperhatikan wanita dengan menjaga tubuh mereka dan kehormatan mereka atas pernyataan laki-laki yang berani menuduh ketidaksucian seorang wanita, mereka akan mendapat balasan;

“Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik (berbuat zina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka deralah (mereka yang menuduh itu) delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka buat selama-lamanya. Dan mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. An Nuur 4)

Bandingkan sikap Al Qur’an yang sangat tegas, dengan hukuman yang sangat longgar bagi pemerkosa di dalam Injil:

“If a man find a damsel that is a virgin, which is not betrothed, and there was none to save her. Then the man that lay with her shall give unto the damsel’s father fifty shekels of silver, and she shall be his wife; because he hath humbled her, he may not put her away all his days” (Deut. 22:28-29).

Terjemahannya:
“Jika seorang laki-laki menemui seorang gadis yang tidak dijanjikan untuk dinikahkan kemudian memperkosanya, dia harus membayar sebesar lima puluh shekels perak kepada ayah gadis itu. Laki-laki itu harus menikahi gadis tersebut karena perbuatannya dan dia tidak boleh menceraikannya selama hidupnya” (Ulangan. 22:28-29).

Patut ditanyakan, siapa yang sebenarnya dihukum dalam hal ini? Orang yang membayar denda karena telah memperkosa ataukah gadis yang dipaksa untuk menikah dengan laki-laki yang memperkosanya dan harus tinggal bersamanya sampai dia mati ? Pertanyaan lainnya: Mana yang lebih melindung seorang wanita sikap tegas Al Qur’an atau sikap kendor moral (lax) daripada Injil ?

Beberapa kalangan, terutama di belahan negara-negara Barat, mungkin cenderung untuk menertawakan bahwa kesederhanaan (modesty) berguna untuk perlindungan. Alasan mereka adalah perlindungan yang terbaik yaitu memperluaskan pendidikan, berperilaku yang sopan, dan pengendalian diri. Kami akan mengatakan: semua itu baik tapi tidak cukup.

Jika tindakan yang ada dipandang perlindungan yang sudah cukup, lalu mengapa wanita-wanita di Amerika Utara saat ini tidak berani berjalan sendirian di kegelapan atau bahkan cemas melewati tempat parkir yang sepi ?. Jika pendidikan adalah suatu penyelesaian lalu mengapa Universitas Queen yang terkenal pelayanan pendidikannya terpaksa harus mengantar pulang para mahasiswi di dalam kampus ?. Jika pengendalian diri adalah jawabannya, lalu mengapa kasus pelecehan sex di tempat kerja diberitakan di media masa nyaris setiap hari ?. Contohnya, yang tertuduh melakukan pelecehan sex dalam beberapa tahun terakhir: para perwira Angkatan Laut, Manager-manager,
Professor-professor, Senators, Pengadilan Tinggi (Supreme Court Justices), dan bahkan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton sendiri !

Saya tercengang saat saya membaca statistik yang ditulis dalam sebuah pamflet yang dikeluarkan oleh Dean of women’s office di Universitas Queen berikut :

* Di Canada, setiap 6 menit ada seorang wanita yang mengalami pelanggaran sexual.

* 1 dari 3 wanita di Canada akan mengalami pelanggaran sexual pada suatu saat dalam kehidupannya.

* 1 dari 4 wanita berada dalam resiko diperkosa atau usaha pemerkosaan dalam kehidupannya.

* 1 dari 8 wanita akan mengalami pelanggaran sexual saat menjadi mahasiswi unitersitas.

* Sebuah penelitian menemukan bahwa 60% dari mahasiswa laki-laki mengatakan mereka akan berbuat pelanggaran seksual jika mereka yakin mereka tidak ditangkap.

Ada sesuatu yang secara fundamental amat sangat keliru di masyarakat kita ini [negara Barat, penerjemah] Suatu perubahan yang radikal sangat perlu dilakukan di dalam gaya hidup dan budaya kita ini. Budaya hidup sederhana (modesty) teramat sangat dibutuhkan.Sederhana dalam berpakaian, dalam bertutur kata, dan dalam sopan santun berhubungan antara pria dan wanita. Kalau perubahan tidak dilakukan, maka angka-angka statistik yang kelabu di atas akan makin suram dari hari ke hari hingga benar-benar semuanya terjerembab dalam kegelapan. Dan sialnya, penanggung beban masyarakat yang paling berat adalah para wanita.

Sesungguhnya kita semua menderita sebagaimana Khalil Gibran (sastrawan nasrani dari Libanon, penerjemah) pernah mengatakan: “…for the person who receives the blows is not like the one who counts them.” (Khalil Gibran, 1960, hal 56). Oleh sebab itu, sebuah masyarakat seperti Perancis yang pernah mengusir seorang gadis dari sekolahnya lantaran si gadis menampilkan kesederhaan dengan mengenakan tudung, sesungguhnya hanyalah tindakan yang mencelakakan masyarakat itu sendiri.

Adalah sebuah ironi maha besar di dalam dunia yang kita tinggali saat ini. Secarik tudung penutup kepala mereka katakan sebagai simbol ‘kesucian’ saat dikenakan oleh seorang biarawati Katolik, padahal dalam ajaran Kristiani hal itu untuk menunjukkan kekuasaan pria. Namun apabila secarik tudung kepala tersebut dikenakan oleh seorang muslimah untuk keperluan melindungi diri, justru dituduh sebagai simbol penindasan pria atas wanita! []

Catatan Redaksi: Artikel berikut adalah salah satu bab dari buku kecil karangan Dr. Sherif Abdel Azeem, seorang professor di Queen University, Ontario, Canada. Judul bukunya (terbitan 1996) adalah Women in Islam versus Women in the Judaeo-Christian Tradition; The Myth and The Reality. Hak Cipta ada pada pengarang dimana beliau mengijinkan untuk penyalinan dan terjemahan sepanjang tidak mengurangi isinya.

Terjemahan
ke bahasa Indonesia dilakukan oleh Ria Amirul. Saat diterjemahkan, naskah asli bisa di-download dari situs http://www.stanford.edu/group/issu.

Sumber: WARITA, EDISI MILLENIUM – TAHUN KE XI, NO 2, FEBRUARI 2000

Rabu, 29 Juli 2009

Phobia

Gara-gara tadi di kamar mandi lihat ada sehelai rambut yang rontok, gak tahu rambut siapa tuh, jadi ingat kalau saya dulu tuh rada-rada takut (atau mungkin bisa disebut phobia ya) sama yang namanya rambut. Dulu kalau lagi makan dan tiba-tiba nemu rambut di makanannya langsung deh stop makan. Kalau masih lapar sih biasanya ambil piring lagi terus ambil makanan yang baru, tapi biasanya sih udah eneg duluan dan akhirnya gak jadi makan. Kalau sekarang paling bagian yang ada rambutnya itu dibuang dulu terus dilanjutin makannya.

Kalau di kamar mandi ada rambut juga dulu tuh suka muntah. Alhamdulillah sekarang sih gak sampai muntah, tapi tetap aja jijik ngelihatnya. Kalau sekarang langsung disiram sama air aja tuh rambut biar segera enyah dari pandangan mata.

Saya juga ngeri kalau lihat jarum pentul atau jarum yang agak kecil-kecil itu (jarum paku kalau gak salah namanya) yang biasanya pada dipakai buat di kerudung. Dulu saya pernah ketusuk di pelipis gara-gara pakai jarum yang kecil itu. Makanya sampai sekarang kalau saya pakai kerudung saya gak pernah pakai jarum lagi, paling pakai peniti karena tertutup, jadi Insya Allah gak lepas. Apalagi sekarang punya anak kecil, takut ditarik-tarik kerudungnya, ntar malah bahaya, akhirnya sekarang saya pakai yang praktis aja, jadi gak usah pakai peniti lagi, kayaknya lebih aman. Oh ya saya seringkali melihat jarum pentul suka jatuh di lantai kamar mandi, hi........ ngeri aja ngelihatnya. Kadang juga suka lihat di masjid, ih yang pada pakai apa pada gak ngerasa kalau jarumnya hilang apa atau gimana kalau jarum itu ngenai orang. Hi.......... takut, bahaya.

Tadi googling nemu macam-macam phobia di sini


Macamnya Phobia


Takut Ketinggian – Altophobia, Hypsiphobia, Acrophobia
Takut Ketularan – Tapinophobia,
Takut Keturunan – Patroiophobia,
Takut Kezaliman – Tyrannophobia,
Takut Kilat – Brontophobia,
Takut Kodok – Bufonophobia,
Takut Komputer – Cyberphobia,
Takut Komputer – Logizomechanophobia,
Takut Kotor – Automysophobia,
Takut Kotoran – Myxophobia,
Takut Kriminal – Peccatophobia,
Takut Kristal – Crystallophobia,
Takut Kuburan – Coimetrophobia,
Takut Kucing – Ailurophobia,
Takut Kucing – Elurophobia,
Takut Kucing – Felinophobia,
Takut Kuda – Equinophobia,
Takut Kuda – Hippophobia,
Takut Kulit Binatang – Doraphobia,
Takut Kuman – Spermatophobia,
Takut Kunci - Chronomentrophobia,
Takut Kutu – Pediculophobia,
Takut Laba Laba – Arachnophobia,
Takut Laki Laki – Androphobia,
Takut Laki Laki – Arrhenophobia,
Takut Lampu Sorot – Selaphobia,
Takut Laut – Thalassophobia,
Takut Lawan Jenis – Sexophobia,
Takut Lebah – Apiphobia,
Takut Lecet – Amychophobia,
Takut Lelah – Kopophobia,
Takut Lembab – Hygrophobia,
Takut Lengket di Langit Mulut – Arachibutyrophobia,
Takut Listrik – Enochlophobia,
Takut Logam – Metallophobia,
Takut Lompat – Catapedaphobia,
Takut Luka – Dematophobia,
Takut Luka – Traumatophobia,
Takut Lumpuh – Poliosophobia,
Takut Lumpur – Blennophobia,
Takut Lutut - Genuphobia,
Takut Mabuk Udara – Aeronausiphobia,
Takut Makan – Phagophobia,
Takut Makan – Sitiophobia,
Takut Makanan - Cibophobia,
Takut Makanan – Sitophobia,
Takut Mal Praktek – Ergasiophobia,
Takut Malam – Noctiphobia,
Takut Maling – Scelerophobia,
Takut Mandek – Ankylophobia,
Takut Mandi - Ablutophobia,
Takut Marah – Angrophobia,
Takut Masak – Mageirocophobia,
Takut Mata Kabur – Diplophobia,
Takut Mata Mata – Ommatophobia,
Takut Matahari – Heliophobia,
Takut Matahari - Phengophobia,
Takut Mati – Necrophobia,
Takut Mati – Thantophobia,
Takut Melahirkan – Lockiophobia,
Takut Melahirkan – Maieusiophobia,
Takut Melarat - Peniaphobia
Takut Melihat Massa – Ochlophobia,
Takut Membelakangi – Dishabiliophobia,
Takut Membuat Keputusan – Decidophobia,
Takut Membuat Perubahan – Tropophobia,
Takut Membuka Satu Mata – Optophobia,
Takut Membusuk – Seplophobia,
Takut Menari - Chorophobia,
Takut Mencium – Philemaphobia,
Takut Mendengar Kata Tertentu – Onomatophobia,
Takut Menderita – Panthophobia,
Takut Menganggur – Domatophobia,
Takut Mengingat – Mnemophobia,
Takut Menikah – Gamophobia,
Takut Menjadi Sakit – Nosemaphobia,
Takut Menstruasi – Menophobia,
Takut Menua – Gerascophobia,
Takut Menulis di Papan – Scriptophobia,
Takut Menunggu Lama – Macrophobia,
Takut Menyeberang – Agyrophobia,
Takut Menyeberang Jalan – Dromophobia,
Takut Merasa Nyaman – Hedonophobia,
Takut Mertua – Pentheraphobia,
Takut Mertua – Soceraphobia,
Takut Mesin – Mechanophobia,
Takut Meteor – Meterorophobia,
Takut Mikroba – Bacillophobia,
Takut Mikroba – Microbiophobia,
Takut Milik – Orthophobia,
Takut Mimisan – Epistaxiophobia,
Takut Mimpi – Oneirophobia,
Takut Mimpi Basah – Oneirogmophobia,
Takut Minum Obat – Pharmacophobia,
Takut Minuman – Dipsophobia,
Takut Mitos – Mythophobia,
Takut Mobil – Motorphobia,
Takut Monster – Teratophobia,
Takut Mukanya Merah – Ereuthophobia,
Takut Mulut Kejang – Tetanophobia,
Takut Muntahan – Emetophobia,
Takut Naik Mobil – Ochophobia,
Takut Naik Pesawat – Aerophobia,
Takut Naik Pesawat – Aviophobia,
Takut Nama Nama – Namatophobia,
Takut Neraka – Hadephobia,
Takut Neraka – Stigiophobia,
Takut Ngaca – Eisoptrophobia,
Takut Ngaceng – Ithypallophobia,
Takut Ngebut – Tachophobia,
Takut Ngengat – Mottophobia,
Takut Noda – Rupophobia,
Takut Nomer – Numerophobia,
Takut Nyeri – Algophobia,
Takut Nyeri – Odynephobia,
Takut Obat Baru – Neopharmaphobia,
Takut Ombak – Cymophobia,
Takut Operasi – Tomophobia,
Takut Orang Asing – Xenophobia,
Takut Orang Botak – Peladophobia,
Takut Orang Buntung - Apotemnophobia,
Takut Orang Suci – Hagiophobia,
Takut Otot Gerak Sendiri – Ataxiophobia,
Takut Panas – Thermophobia,
Takut Parasit – Parasitophobia,
Takut Paus – Papaphobia,
Takut Pelecehan Seksual – Agraphobia,
Takut Pelecehan Seksual – Contreltophobia,
Takut Peluru – Ballistophobia,
Takut Pembicaraan Dinner – Deipnophobia,
Takut Pemerkosa – Virginitiphobia,
Takut Pendapat – Allodoxaphobia,
Takut Pendeta – Hierophobia,
Takut Pengemis – Hobophobia,
Takut Pengetahuan – Epistemphobia,
Takut Pengetahuan – Gnosiophobia,
Takut Penis – Phallophobia,
Takut Penis Berdiri – Medorthophobia,
Takut Penis Loyo – Medomalacuphobia,
Takut Penyakit – Pathophobia,
Takut Penyimpangan Seks – Paraphobia,
Takut Peralatan Listrik – Electrophobia,
Takut Perancis – Francophobia,
Takut Perjalanan – Hodophobia,
Takut Perkara Hukum – Liticaphobia,
Takut Perubahan – Metathesiophobia,
Takut Petir – Astrapophobia,
Takut Pikiran – Psychophobia,
Takut Pin – Balenephobia,
Takut Pin – Enetophobia,
Takut Pingsan – Ashenophobia,
Takut Pohon – Dendrophobia,
Takut Politikus – Politicophobia,
Takut Pria – Hominophobia,
Takut Puisi – Mertophobia,
Takut Pusaran Air – Dinophobia,
Takut Rabies – Hydrophobophobia,
Takut Rabies – Kynophobia,
Takut Racun – Iophobia,
Takut Racun - Toxiphobia
Takut Rambut – Chaetophobia,
Takut Rambut – Trichopathophobia,
Takut Rasa – Geumaphobia,
Takut Rayap – Isopterophobia,
Takut Reptil - Batrachophobia,
Takut Reptil – Herpetophobia,
Takut Ruang Kosong – Cenophobia,
Takut Ruangan – Koinoniphobia,
Takut Ruangan Kosong – Kenophobia,
Takut Rumah – Ecophobia,
Takut Rumah Sakit – Nosocomephobia,
Takut Rusia – Russophobia,
Takut Sakit Demam – Pyrexiophobia,
Takut Sakit Diabetes – Diabetophobia,
Takut Sakit Ginjal – Albuminurophobia,
Takut Sakit Jantung – Cardiophobia,
Takut Sakit Jiwa – Dementophobia,
Takut Sakit Jiwa – Maniaphobia,
Takut Sakit Kelamin – Cyprianophobia,
Takut Sakit Kolera - Cholerophobia,
Takut Sakit Kulit – Dermatophathophobia,
Takut Sakit Kusta – Leprophobia,
Takut Sakit Otak – Meningitiophobia,
Takut Sakit Syphilis – Syphilophobia,
Takut Sakit Syphillis – Luiphobia,
Takut Salib – Staurophobia,
Takut Salju – Chionophobia,
Takut Sama Gadis – Parthenophobia,
Takut Sapi Jantan – Taurophobia,
Takut Saudara – Syngenesophobia,
Takut Sayuran – Lachanophobia,
Takut Segala Sesuatu – Polyphobia,
Takut Segalanya – Panophobia,
Takut Sekitar Rumah – Eicophobia,
Takut Sekitar Rumah – Oikophobia,
Takut Sekolah – Scoionophobia,
Takut Seks – Genophobia,
Takut Semangat – Pneumatiphobia,
Takut Semut – Myrmecophobia,
Takut Sendiri – Isolophobia,
Takut Sendirian – Autophobia
Takut Sendirian – Monophobia,
Takut Senjata Api – Hoplophobia,
Takut Senjata Nuklir – Nucleomituphobia,
Takut Sepeda – Cyclophobia,
Takut Serangga – Epistaxiophobia,
Takut Serangga – Insectophobia,
Takut Seruling – Aulophobia,
Takut Sesuatu dari Kiri – Sinistrophobia,
Takut Sesuatu yang Baru – Kainolophobia,
Takut Sesuatu yang Baru – Neophobia,
Takut Sesuatu yang Besar – Megalophobia,
Takut Sesuatu yang Kecil – Microphobia,
Takut Silau – Photoaugliaphobia,
Takut Simbol – Symbolophobia,
Takut Simetris – Symmetrophobia,
Takut Sinar X – Radiophobia,
Takut Situasi yang Menakutkan – Counterphobia,
Takut Skabies – Scabiophobia,
Takut Suara – Acousticophobia,
Takut Suara Keras – Ligyrophobia,
Takut Suara Telpon – Phonophobia,
Takut Subuh – Eosophobia,
Takut Sungai – Potamophobia,
Takut Surga – Ouranophobia,
Takut Surga – Uranophobia,
Takut Susah Be’ol – Coprastasophobia,
Takut Tabuhan – Spheksophobia,
Takut Tai – Coprophobia,
Takut Anak Anak – Pedophobia,
Takut Tali – Cnidophobia,
Takut Tambah Berat – Obesophobia, Pocrescophobia,
Takut Tanaman – Batonophobia,
Takut Tangga – Climacophobia,
Takut Tanggung Jawab – Paralipophobia,
Takut Tantangan – Heresyphobia,
Takut Tawon – Melissophobia,
Takut TBC – Phthisiophobia,
Takut TBC – Tuberculophobia,
Takut Tebing – Cremnophobia,
Takut Teknologi – Technophobia,
Takut Tekstur Tertentu – Textophobia,
Takut Telanjang – Gymnophobia,
Takut Telanjang – Nudophobia,
Takut Telpon – Telephophobia,
Takut Tempat Sempit – Stenophobia,
Takut Tempat Terbuka – Agoraphobia,
Takut Tempat Tertentu – Topophobia,
Takut Tempat Tertutup – Claustrophobia,
Takut Tempat Tinggi Terbuka – Aeroacrophobia,
Takut Terbahak – Geliophobia,
Takut Terbang – Pteromerhanophobia,
Takut Tergantung pada Orang – Soteriophobia,
Takut Terkontaminasi Debu – Misophobia,
Takut Terkunci – Cleisiophobia,
Takut Tidak Sempurna – Atelophobia,
Takut Tidak Simetris – Asymmetriphobia,
Takut Tidur – Clinophobia,
Takut Tidur – Somniphobia,
Takut Tikus – Murophobia,
Takut Tikus – Suriphobia,
Takut Tikus Besar – Zemmiphobia,
Takut Tornado – Lilapsophobia,
Takut Tuhan – Theophobia,
Takut Tulisan Tangan – Graphophobia,
Takut Tuma – Verminophobia,
Takut Uang - Chrematophobia,
Takut Ujian – Tertaphobia,
Takut Ular – Ophidiophobia,
Takut Ular – Snakephobia,
Takut Upacara Seremonial – Teleophobia,
Takut Vaksinasi – Vaccinophobia,
Takut Vertigo – Illyngophobia,
Takut Waktu - Chronophobia,
Takut Wangi-Wangian – Osphesiophobia,
Takut Wanita – Gynephobia,
Takut Wanita Cantik – Caligynephobia,
Takut Wanita Cantik – Venustraphobia,
Takut Wanita Sihir – Vitricophobia,
Takut Warga – Anthropophobia,
Takut Warna - Chromatophobia,
Takut Warna Hitam – Melanophobia,
Takut Warna Kuning – Xanthophobia,
Takut Warna Putih – Leukophobia,
Takut Warna Ungu – Porphyrophobia,
Takut Wayang – Pupaphobia.

====================================================================

Ada juga di sini


"JENIS JENIS PHOBIA"

Takut Air – Hydrophobia,
Takut Agama – Theologicophobia,
Takut Alat Kelamin – Kolpophobia,
Takut Aliran Udara – Aerophobia,
Takut Alkohol – Methyphobia,
Takut Alkohol – Potophobia,
Takut Amnesia – Amnesiphobia,
Takut Anggur – Oenophobia,
Takut Angin – Ancraophobia,
Takut Angka – Arithmophobia,
Takut Angka 13 – Triskaidekaphobia,
Takut Angka 8 – Octophobia,
Takut Anjing – Cynophobia,
Takut Anjing Laut – Lutraphobia,
Takut Anus – Rectophobia,
Takut Api – Arsonphobia,
Takut Api – Pyrophobia,
Takut Awan – Nephophobia,
Takut Ayam – Alektorophobia,
Takut Ayan – Hylephobia,
Takut Badut – Coulrophobia,
Takut Bahan Kimia - Chemophobia,
Takut Bangunan Tinggi – Batophobia,
Takut Banjir – Antlophobia,
Takut Bapak Tiri – Vitricophobia,
Takut Batu Nisan – Placophobia,
Takut Bau Badan – Bromidrosiphobia,
Takut Bau Bauan – Olfactophobia,
Takut Bau Busuk – Autodysomophobia,
Takut Bawa Mobil - Amaxophobia,
Takut Bawang Putih – Alliumphobia,
Takut Bayangan – Sciaphobia,
Takut Bebas – Eleutherophobia,
Takut Belanda – Dutchphobia,
Takut Benang – Linonophobia,
Takut Benda di Sebelah Kanan – Dextrophobia,
Takut Benda di Sebelah Kiri – Levophobia,
Takut Berantakan – Ataxophobia,
Takut Berbicara – Laliophobia,
Takut Bercinta – Malaxophobia,
Takut Bercinta – Sarmassophobia,
Takut Berdosa – Hamartophobia,
Takut Berfikir – Phronemophobia,
Takut Berita Baik – Euphobia,
Takut Berjalan – Stasibasiphobia,
Takut Berjanji – Enissophobia,
Takut Berkotbah – Homilophobia,
Takut Berlarut – Apeirophobia,
Takut Bersenggama – Coitophobia,
Takut Bertanggung Jawab – Hypegiaphobia,
Takut Binatang – Zoophobia.
Takut Binatang Liar – Agrizoophobia,
Takut Binatang Melata – Herpetophobia,
Takut Bintang – Astrophobia,
Takut Bintang – Siderophobia,
Takut Bintang Berekor – Cometophobia,
Takut Bom Atom – Atomosophobia,
Takut Boneka – Pediophobia,
Takut Boneka Bersuara Perut – Automatonophobia,
Takut Bosan – Xerophobia,
Takut Botak – Phalacrophobia,
Takut Buang Air Besar – Rhypophobia,
Takut Buku – Bibliophobia,
Takut Bulan – Selenophobia,
Takut Bulu Ayam – Pteronophobia,
Takut Bunga – Anthophobia,
Takut Bunga Es – Pagophobia,
Takut Bungkuk – Kyphophobia,
Takut Burung – Ornithophobia,
Takut Buta – Scotomaphobia,
Takut Cabut Gigi – Odontophobia,
Takut Cacing – Helminthophobia,
Takut Cacing – Scoleciphobia,
Takut Cacing Pita – Taeniophobia,
Takut Cacing Pita Babi – Trichinophobia,
Takut Cahaya – Photophobia,
Takut Cahaya dari Utara – Auroraphobia,
Takut Caplak – Phthiriophobia,
Takut Cemburu – Zelophobia,
Takut Cermin – Catoptrophobia,
Takut Cina – Sinophobia,
Takut Corak Baru - Cainophobia
Takut Daerah Perbatasan – Claustrophobia,
Takut Daging – Carnophobia,
Takut Dagu – Geniophobia,
Takut Danau – Limnophobia,
Takut Darah – Hemaphobia,
Takut Debu – Amathophobia,
Takut Debu – Koniophobia,
Takut Demam – Febriphobia,
Takut Demam – Fibriophobia,
Takut Demo – Daemonophobia,
Takut dengan Seks – Erotophobia,
Takut Dewa – Zeusophobia,
Takut Di dalam Rumah – Oikophobia,
Takut di Ejek – Katagelophobia,
Takut di Hipnotis – Hynophobia,
Takut Di pandang – Opthalmophobia,
Takut Diabaikan – Athazagoraphobia,
Takut Dibatasi – Merinthophobia,
Takut Dibenci – Melophobia,
Takut Dicekik – Pnigophobia,
Takut Dicuri – Cleptophobia,
Takut Dihukum – Mastigophobia,
Takut Dihukum Berat – Rhabdophobia,
Takut Dikubur Sendirian – Taphephobia,
Takut Diluar Ruangan – Spacephobia,
Takut Dingin – Cheimaphobia,
Takut Dingin – Psychrophobia,
Takut Dinilai Negatif – Socialphobia,
Takut Diracun – Toxicophobia,
Takut Dirampok – Harpaxophobia,
Takut Disentuh – Aphenphosmphobia,
Takut Disentuh - Chiraptophobia,
Takut Disentuh – Haphephobia,
Takut Disuntik – Trypanophobia,
Takut Ditatap – Scopophobia,
Takut Ditertawakan – Catagelophobia,
Takut Ditinggal Sendiri – Eremophobia,
Takut Dokter Gigi – Dentophobia,
Takut Dubur – Proctophobia,
Takut Duduk – Cathisophobia,
Takut Duduk – Taasophobia,
Takut Duduk di Bawah – Kathisophobia,
Takut Emas – Aurophobia,
Takut Es Batu – Cryophobia,
Takut Fenomena Kosmis – Kosmikophobia,
Takut Filosofi – Philosophobia,
Takut Gagal – Atychiphobia,
Takut Gagap – Psellismophobia,
Takut Gatal – Acarophobia,
Takut Gatal – Pellagrophobia,
Takut Gedung Pertunjukan – Theatrophobia,
Takut Gelap – Achluophobia,
Takut Gelap – Lygophobia,
Takut Gelas – Hyelophobia,
Takut Gelombang – Kymophobia,
Takut Gembira – Cherophobia,
Takut Gerakan – Kinetophobia,
Takut Gereja – Ecclesiophobia,
Takut Getaran – Tremophobia,
Takut Gravitasi – Barophobia,
Takut Guntur – Ceraunophobia,
Takut Halloween – Samhainophobia,
Takut Hamil – Tocophobia,
Takut Hantu – Bogyphobia,
Takut Hantu – Phasmophobia,
Takut Hantu – Spectrophobia,
Takut Hujan – Ombrophobia,
Takut Hujan – Pluviophobia,
Takut Hukum – Dikephobia,
Takut Hukuman – Poinephobia,
Takut Hutan – Hylophobia,
Takut Hutan – Xylophobia,
Takut Hutan di Malam Hari – Nyctophobia,
Takut Ibu Tiri – Novercaphobia,
Takut Ide – Ideophobia,
Takut Ide Baru – Cenophobia,
Takut Ikan – Ichthyophobia,
Takut Inggris – Anglophobia,
Takut Insektisida – Entomophobia,
Takut Istilah Latin – Hellenologophobia,
Takut Jadi Gila – Lysssophobia,
Takut Jadi Homoseks – Homophobia,
Takut Jahudi – Judeophobia,
Takut Jalan – Ambulophobia,
Takut Jamur – Mycophobia,
Takut Jarum – Aichmophobia,
Takut Jatuh - Basiphobia
Takut Jatuh Cinta – Philophobia,
Takut Jelek – Cacophobia,
Takut Jembatan Penyeberangan – Gephydrophobia,
Takut Jenggot – Pogonophobia,
Takut Jenis Kelamin Berbeda – Heterophobia,
Takut Jepang – Japanophobia,
Takut Jerman – Germanophobia,
Takut Jerman – Teutophobia,
Takut Jomblo – Anuptaphobia,
Takut Jum'at ke 13 – Paraskavedekatriaph obia,
Takut Kabut – Homichlophobia,
Takut Kacang – Arachibutyrophobia,
Takut Kaget – Hormephobia,
Takut Kain Lap – Vestiphobia,
Takut Kain Satin – Satanophobia,
Takut Kalah – Kakorrhaphiophobia,
Takut Kanker - Carcinophobia,
Takut Kanker – Cancerophobia,
Takut Kata Kata – Logophobia,
Takut Kata Kata – Verbophobia,
Takut Kata Panjang – Hippopotomonstroses quippedaliophobi a,
Takut Kata yang Panjang – Sesquipedalophobia,
Takut Katak – Ranidaphobia,
Takut Kaya – Plutophobia,
Takut Ke Sekolah – Didaskaleinophobia,
Takut Kecelakaan – Dystychiphobia,
Takut Kedalaman – Bathophobia,
Takut Kedokter – Iatrophobia,
Takut Kegelapan – Myctophobia,
Takut Kegelapan – Scotophobia,
Takut Kejatuhan Benda – Atephobia,
Takut Kekacauan – Demophobia,
Takut Kelahiran – Parturiphobia,
Takut Kelainan Bentuk – Dysmorphophobia,
Takut Kelamin Wanita – Eurotophobia,
Takut Kemajuan – Prosophobia,
Takut Kembali ke Rumah – Nostophobia,
Takut Kembung – Anginophobia,
Takut Kencing – Urophobia,
Takut Keramaian – Agoraphobia,
Takut Kerang-Kerangan – Ostraconophobia,
Takut Kereta Api – Diderodromophobia,
Takut Keriput – Rhytiphobia,
Takut Kerja Berlebihan – Ponophobia,
Takut Kertas – Papyrophobia,
Takut Kesakitan – Agliophobia,
Takut Ketinggian – Altophobia,
Takut Ketinggian – Hypsiphobia,
Takut Ketularan – Tapinophobia,
Takut Keturunan – Patroiophobia,
Takut Kezaliman – Tyrannophobia,
Takut Kilat – Brontophobia,
Takut Kodok – Bufonophobia,
Takut Komputer – Cyberphobia,
Takut Komputer – Logizomechanophobia ,
Takut Kotor – Automysophobia,
Takut Kotoran – Myxophobia,
Takut Kriminal – Peccatophobia,
Takut Kristal – Crystallophobia,
Takut Kuburan – Coimetrophobia,
Takut Kucing – Ailurophobia,
Takut Kucing – Elurophobia,
Takut Kucing – Felinophobia,
Takut Kuda – Equinophobia,
Takut Kuda – Hippophobia,
Takut Kulit Binatang – Doraphobia,
Takut Kuman – Spermatophobia,
Takut Kunci - Chronomentrophobia,
Takut Kutu – Pediculophobia,
Takut Laba Laba – Arachnophobia,
Takut Laki Laki – Androphobia,
Takut Laki Laki – Arrhenophobia,
Takut Lampu Sorot – Selaphobia,
Takut Laut – Thalassophobia,
Takut Lawan Jenis – Sexophobia,
Takut Lebah – Apiphobia,
Takut Lecet – Amychophobia,
Takut Lelah – Kopophobia,
Takut Lembab – Hygrophobia,
Takut Lengket di Langit Mulut – Arachibutyrophobia,
Takut Listrik – Enochlophobia,
Takut Logam – Metallophobia,
Takut Lompat – Catapedaphobia,
Takut Luka – Dematophobia,
Takut Luka – Traumatophobia,
Takut Lumpuh – Poliosophobia,
Takut Lumpur – Blennophobia,
Takut Lutut - Genuphobia,
Takut Mabuk Udara – Aeronausiphobia,
Takut Makan – Phagophobia,
Takut Makan – Sitiophobia,
Takut Makanan - Cibophobia,
Takut Makanan – Sitophobia,
Takut Mal Praktek – Ergasiophobia,
Takut Malam – Noctiphobia,
Takut Maling – Scelerophobia,
Takut Mandek – Ankylophobia,
Takut Mandi - Ablutophobia,
Takut Marah – Angrophobia,
Takut Masak – Mageirocophobia,
Takut Mata Kabur – Diplophobia,
Takut Mata Mata – Ommatophobia,
Takut Matahari – Heliophobia,
Takut Matahari - Phengophobia,
Takut Mati – Necrophobia,
Takut Mati – Thantophobia,
Takut Melahirkan – Lockiophobia,
Takut Melahirkan – Maieusiophobia,
Takut Melarat - Peniaphobia
Takut Melihat Massa – Ochlophobia,
Takut Membelakangi – Dishabiliophobia,
Takut Membuat Keputusan – Decidophobia,
Takut Membuat Perubahan – Tropophobia,
Takut Membuka Satu Mata – Optophobia,
Takut Membusuk – Seplophobia,
Takut Menari - Chorophobia,
Takut Mencium – Philemaphobia,
Takut Mendengar Kata Tertentu – Onomatophobia,
Takut Menderita – Panthophobia,
Takut Menganggur – Domatophobia,
Takut Mengingat – Mnemophobia,
Takut Menikah – Gamophobia,
Takut Menjadi Sakit – Nosemaphobia,
Takut Menstruasi – Monophobia,
Takut Menua – Gerascophobia,
Takut Menulis di Papan – Scriptophobia,
Takut Menunggu Lama – Macrophobia,
Takut Menyeberang – Agyrophobia,
Takut Menyeberang Jalan – Dromophobia,
Takut Merasa Nyaman – Hedonophobia,
Takut Mertua – Pentheraphobia,
Takut Mertua – Soceraphobia,
Takut Mesin – Mechanophobia,
Takut Meteor – Meterorophobia,
Takut Mikroba – Bacillophobia,
Takut Mikroba – Microbiophobia,
Takut Milik – Orthophobia,
Takut Mimisan – Epistaxiophobia,
Takut Mimpi – Oneirophobia,
Takut Mimpi Basah – Oneirogmophobia,
Takut Minum Obat – Pharmacophobia,
Takut Minuman – Dipsophobia,
Takut Mitos – Mythophobia,
Takut Mobil – Motorphobia,
Takut Monster – Teratophobia,
Takut Mukanya Merah – Ereuthophobia,
Takut Mulut Kejang – Tetanophobia,
Takut Muntahan – Emetophobia,
Takut Naik Mobil – Ochophobia,
Takut Naik Pesawat – Aerophobia,
Takut Naik Pesawat – Aviophobia,
Takut Nama Nama – Namatophobia,
Takut Neraka – Hadephobia,
Takut Neraka – Stigiophobia,
Takut Ngaca – Eisoptrophobia,
Takut Ngaceng – Ithypallophobia,
Takut Ngebut – Tachophobia,
Takut Ngengat – Mottophobia,
Takut Noda – Rupophobia,
Takut Nomer – Numerophobia,
Takut Nyeri – Algophobia,
Takut Nyeri – Odynephobia,
Takut Obat Baru – Neopharmaphobia,
Takut Ombak – Cymophobia,
Takut Operasi – Tomophobia,
Takut Orang Asing – Xenophobia,
Takut Orang Asing – Xenophobia,
Takut Orang Botak – Peladophobia,
Takut Orang Buntung - Apotemnophobia,
Takut Orang Suci – Hagiophobia,
Takut Otot Gerak Sendiri – Ataxiophobia,
Takut Panas – Thermophobia,
Takut Parasit – Parasitophobia,
Takut Paus – Papaphobia,
Takut Pelecehan Seksual – Agraphobia,
Takut Pelecehan Seksual – Contreltophobia,
Takut Peluru – Ballistophobia,
Takut Pembicaraan Dinner – Deipnophobia,
Takut Pemerkosa – Virginitiphobia,
Takut Pendapat – Allodoxaphobia,
Takut Pendeta – Hierophobia,
Takut Pengemis – Hobophobia,
Takut Pengetahuan – Epistemphobia,
Takut Pengetahuan – Gnosiophobia,
Takut Penis – Phallophobia,
Takut Penis Berdiri – Medorthophobia,Philemaphobia,
Takut Penis Loyo – Medomalacuphobia,
Takut Penyakit – Pathophobia,
Takut Penyimpangan Seks – Paraphobia,
Takut Peralatan Listrik – Electrophobia,
Takut Perancis – Francophobia,
Takut Perjalanan – Hodophobia,
Takut Perkara Hukum – Liticaphobia,
Takut Perubahan – Metathesiophobia,
Takut Petir – Astrapophobia,
Takut Pikiran – Psychophobia,
Takut Pin – Balenephobia,
Takut Pin – Enetophobia,
Takut Pingsan – Ashenophobia,
Takut Pohon – Dendrophobia,
Takut Politikus – Politicophobia,
Takut Pria – Hominophobia,
Takut Puisi – Mertophobia,
Takut Pusaran Air – Dinophobia,
Takut Rabies – Hydrophobophobia,
Takut Rabies – Kynophobia,
Takut Racun – Iophobia,
Takut Racun - Toxiphobia
Takut Rambut – Chaetophobia,
Takut Rambut – Trichopathophobia,
Takut Rasa – Geumaphobia,
Takut Rayap – Isopterophobia,
Takut Reptil - Batrachophobia,
Takut Reptil – Herpetophobia,
Takut Ruang Kosong – Cenophobia,
Takut Ruangan – Koinoniphobia,
Takut Ruangan Kosong – Kenophobia,
Takut Rumah – Ecophobia,
Takut Rumah Sakit – Nosocomephobia,
Takut Rusia – Russophobia,
Takut Sakit Demam – Pyrexiophobia,
Takut Sakit Diabetes – Diabetophobia,
Takut Sakit Ginjal – Albuminurophobia,
Takut Sakit Jantung – Cardiophobia,
Takut Sakit Jiwa – Dementophobia,
Takut Sakit Jiwa – Maniaphobia,
Takut Sakit Kelamin – Cyprianophobia,
Takut Sakit Kolera - Cholerophobia,
Takut Sakit Kulit – Dermatophathophobia ,
Takut Sakit Kusta – Leprophobia,
Takut Sakit Otak – Meningitiophobia,
Takut Sakit Syphilis – Syphilophobia,
Takut Sakit Syphillis – Luiphobia,
Takut Salib – Staurophobia,
Takut Salju – Chionophobia,
Takut Sama Gadis – Parthenophobia,
Takut Sapi Jantan – Taurophobia,
Takut Saudara – Syngenesophobia,
Takut Sayuran – Lachanophobia,
Takut Segala Sesuatu – Polyphobia,
Takut Segalanya – Panophobia,
Takut Sekitar Rumah – Eicophobia,
Takut Sekitar Rumah – Oikophobia,
Takut Sekolah – Scoionophobia,
Takut Seks – Genophobia,Medorthophobia,Philemaphobia,
Takut Semangat – Pneumatiphobia,
Takut Semut – Myrmecophobia,
Takut Sendiri – Isolophobia,
Takut Sendirian – Autophobia,
Takut Sendirian – Monophobia,
Takut Senjata Api – Hoplophobia,
Takut Senjata Nuklir – Nucleomituphobia,
Takut Sepeda – Cyclophobia,
Takut Serangga – Epistaxiophobia,
Takut Serangga – Insectophobia,
Takut Seruling – Aulophobia,
Takut Sesuatu dari Kiri – Sinistrophobia,
Takut Sesuatu yang Baru – Kainolophobia,
Takut Sesuatu yang Baru – Neophobia,
Takut Sesuatu yang Besar – Megalophobia,
Takut Sesuatu yang Kecil – Microphobia,
Takut Silau – Photoaugliaphobia,
Takut Simbol – Symbolophobia,
Takut Simetris – Symmetrophobia,
Takut Sinar X – Radiophobia,
Takut Situasi yang Menakutkan – Counterphobia,
Takut Skabies – Scabiophobia,
Takut Suara – Acousticophobia,
Takut Suara Keras – Ligyrophobia,
Takut Suara Telpon – Phonophobia,
Takut Subuh – Eosophobia,
Takut Sungai – Potamophobia,
Takut Surga – Ouranophobia,
Takut Surga – Uranophobia,
Takut Susah Be'ol – Coprastasophobia,
Takut Tabuhan – Spheksophobia,
Takut Tai – Coprophobia,
Takut Takut Anak Anak – Pedophobia,
Takut Tali – Cnidophobia,
Takut Tambah Berat – Obesophobia,
Takut Tambah Berat – Pocrescophobia,
Takut Tanaman – Batonophobia,
Takut Tangga – Climacophobia,
Takut Tanggung Jawab – Paralipophobia,
Takut Tantangan – Heresyphobia,
Takut Tawon – Melissophobia,
Takut TBC – Phthisiophobia,
Takut TBC – Tuberculophobia,
Takut Tebing – Cremnophobia,
Takut Teknologi – Technophobia,
Takut Tekstur Tertentu – Textophobia,
Takut Telanjang – Gymnophobia,
Takut Telanjang – Nudophobia,Genophobia,Medorthophobia,Philemaphobia,
Takut Telpon – Telephophobia,
Takut Tempat Sempit – Stenophobia,
Takut Tempat Terbuka – Agoraphobia,
Takut Tempat Tertentu – Topophobia,
Takut Tempat Tertutup – Claustrophobia,
Takut Tempat Tinggi Terbuka – Aeroacrophobia,
Takut Terbahak – Geliophobia,
Takut Terbang – Pteromerhanophobia,
Takut Tergantung pada Orang – Soteriophobia,
Takut Terkontaminasi Debu – Misophobia,
Takut Terkunci – Cleisiophobia,
Takut Tidak Sempurna – Atelophobia,
Takut Tidak Simetris – Asymmetriphobia,
Takut Tidur – Clinophobia,
Takut Tidur – Somniphobia,
Takut Tikus – Murophobia,
Takut Tikus – Suriphobia,
Takut Tikus Besar – Zemmiphobia,
Takut Tornado – Lilapsophobia,
Takut Tuhan – Theophobia,
Takut Tulisan Tangan – Graphophobia,
Takut Tuma – Verminophobia,
Takut Uang - Chrematophobia,
Takut Ujian – Tertaphobia,
Takut Ular – Ophidiophobia,
Takut Ular – Snakephobia,
Takut Upacara Seremonial – Teleophobia,
Takut Vaksinasi – Vaccinophobia,
Takut Vertigo – Illyngophobia,
Takut Waktu - Chronophobia,
Takut Wangi-Wangian – Osphesiophobia,
Takut Wanita – Gynephobia,
Takut Wanita Cantik – Caligynephobia,
Takut Wanita Cantik – Venustraphobia,
Takut Wanita Sihir – Vitricophobia,
Takut Warga – Anthropophobia,
Takut Warna - Chromatophobia,
Takut Warna Hitam – Melanophobia,
Takut Warna Kuning – Xanthophobia,
Takut Warna Putih – Leukophobia,
Takut Warna Ungu – Porphyrophobia,
Takut Wayang – Pupaphobia.

HypnoBirthing

Barusan baca di Kompas.com, ada artikel tentang HypnoBirthing. Semoga bermanfaat.

====================================================================
Melahirkan Tanpa Sakit, Mungkinkah?
Sejak awal perlu ditanamkan bahwa kehamilan dan persalinan akan berjalan lancar.
Rabu, 29 Juli 2009 | 09:58 WIB

KOMPAS.com - Banyak wanita yang ingin sekali punya anak, tetapi takut menghadapi proses melahirkan. Proses yang menyakitkan, dan rasa takut bahwa dirinya tidak akan mampu menjalani proses tersebut dengan lancar, membuat wanita menjadi ciut. Tak cuma sekali kan kita mendengar ada wanita yang memilih melahirkan melalui operasi Caesar karena takut sakit?

Pemahaman seperti ini sebenarnya menyebabkan proses persalinan menjadi sakit betulan karena sudah tertanam anggapan bahwa melahirkan itu memang menyakitkan. Padahal, seiring dengan perkembangan waktu, para ahli kebidanan dan kandungan terus mengembangkan metode untuk melahirkan yang dapat mengurangi rasa sakit. Adalah Lanny Kuswandi, seorang bidan yang mendalami clinical hypnotherapy dan lalu mengembangkan HypnoBirthing di Indonesia. Dari kata "hypno" dapat diketahui bahwa HypnoBirthing merupakan pengembangan dari hipnotis. Teknik yang sebelumnya sudah populer di negara-negara Barat ini merupakan salah satu cara untuk melahirkan tanpa rasa sakit, yaitu dengan menanamkan niat positif ke pikiran bawah sadar.

Niat positif ini ditanamkan agar ibu dapat menjalani kehamilan dengan sehat, dan menghadapi persalinan dengan tenang, alami, nyaman, dan lancar. Mengapa harus berpikiran positif? Alasannya adalah karena janin yang berada dalam kandungan sudah mempunyai unsur jiwa perasaan sehingga kata-kata positif dapat memberikan rasa ketenangan dan kedamaian.

Selain itu, pikiran bawah sadar menguasai 82 persen dari fungsi diri. Jika kita mengatakan hal-hal positif untuk diri kita sendiri, maka itulah yang akan terjadi. Dalam seminar HypnoBirthing, Melahirkan Tanpa Sakit yang disampaikannya dalam Smart Parents Conference di JCC, Jakarta, Minggu (26/7), pemegang sertifikat HypnoBirthing Course, Marie F Mongan Method by Peter Jackson in Perth, Australia (2002) ini memberikan bandul kepada seluruh peserta. Setiap peserta diminta fokus pada bandul yang dipegangnya, sambil berusaha berkonsentrasi untuk menggerakkan bandul dengan kekuatan alam bawah sadar. Peserta diminta berkata dalam hati, "Bandul, bergerak melingkar." Perkataan ini diulang berkali-kali, sampai akhirnya bandul pun bergerak melingkar.

Dasar dari HypnoBirthing sendiri adalah relaksasi, untuk mengistirahatkan jiwa-raga. Tubuh manusia sebenarnya sudah memiliki endorphin atau morphin alami yang manfaatnya adalah mengurangi, bahkan menghilangkan rasa sakit. Nah, relaksasi perlu dilakukan agar kadar endorphin tersebut meningkat. Lanny kemudian membeberkan langkah-langkah untuk melakukan relaksasi tersebut:
1. Siapkan ruangan yang tenang dan penerangan yang remang-remang.
2. Gunakan musik untuk relaksasi.
3. Apabila suka boleh menggunakan aromaterapi yang aman untuk ibu hamil.
4. Relaksasikan otot, nafas, dan pikiran.
5. Apabila sudah rileks masukkan niat atau sugesti positif.
6. Lakukan afirmasi, atau berkomunikasi dengan janin, agar janin tumbuh dengan sehat jasmani dan rohani sampai kehamilan 9 bulan, dan menghadapi proses persalinan yang alami, nyaman, dan lancar.

HypnoBirthing memberikan manfaat untuk calon ibu maupun janinnya, yaitu:
Untuk ibu:
1. Mengatasi reaksi-reaksi perubahan dari dalam pada trimester pertama saat kehamilan seperti mual, muntah, dan pusing.
2. Meningkatkan hubungan batin antara suami, ibu hamil, dan janinnya.
3. Mengatasi prenatal anxiety (kecemasan selama kehamilan) dan meningkatkan ketenangan jiwa.
4. Menghadapi persalinan dengan tenang sehingga proses lebih lancar.
5. Mempercepat masa prenatal recovery (pengendalian selama kehamilan), dan mencegah prenatal depression (depresi pra kelahiran).
6. Meningkatkan produksi ASI.

Untuk janin:
1. Getaran tenang dan damai akan dirasakan oleh janin yang merupakan dasar dari perkembangan jiwa.
2. Pertumbuhan janin lebih sehat karena tenang akan memberikan hormom-hormon yang seimbang ke janin lewat plasenta.

Dengan membagi pengetahuan ini kepada setiap wanita, Lanny berharap para wanita menyadari bahwa kehamilan dan melahirkan adalah proses kemenangan, kebahagiaan, dan kesejahteraan secara alami yang bisa dilewati bersama bayi.

Ingin berkonsultasi dengan Lanny Kuswandi?
* ProV Clinic
Holistic Health Care
Jl. Let. Jend. Soeprapto No.60
Komplek Indra Sentral Blok AH/AI
Cempaka Putih - Jakarta Pusat
Telp. 021 - 426 5321, 0812 - 932 9943
provital@cbn.net.id

* Kelas terbuka di RS Bunda, Jakarta. Biaya Rp 600 ribu untuk tiga kali pertemuan.

Selasa, 28 Juli 2009

Gak Sekolah

Hari ini kakak Nashwa gak sekolah. Sebabnya adalah si kakak kemarin jatuh di sekolah, padahal lukanya juga gak serius. Cuma lecet sedikit aja di lututnya. Cuma ya itu, si kakak mah kalau luka atau sakit dikit aja udah takut banget, ngeluh banget, sakit ma. Bahkan buat mandi aja suka ribut dulu. Itu lukanya gak boleh kena air. Kemarin juga disuruh ngelurusin kakinya aja susahnya minta ampun. Padahal sama saya udah dibilangin gak papa kak, teteup we susahnya minta ampun. Ya udah pelan-pelan harus dilatih kakinya biar cepat sembuh, biar cepat sekolah lagi. Kan katanya kak Nashwa seneng sekolah.

Tadi malam udah heboh besok gak mau sekolah. Masuknya ntar hari Kamis aja. Ya udah istirahat dulu, besok gak usah sekolah tapi ntar hari Rabu masuk ya, gitu kata papanya. Ya deh hari Rabu masuk jawab si kakak.

Tadi pagi telpon ke gurunya ngasih tahu kalau kakak Nashwa gak bisa masuk sekolah. Oh ya udah bu gak papa kata gurunya. Terus gurunya ngasih tahu kalau besok hari Rabu libur sekolahnya karena ada akreditasi dari Diknas. Masuk lagi hari Kamis. Alhamdulillah si kakak bisa istirahat dulu di rumah. Cepet sembuh ya kak.......

52 Kiat agar Suami Disayang Istri

Tadi baca-baca di inbox facebook saya ada yang ngirim artikel di bawah ini :


52 Kiat Agar Suami Disayang Isteri
Oleh : Adil Fathi Abdillah

1. Berhiaslah untuk isteri anda sebagaimana anda senang apabila ia berhias untuk anda.
2. Merayu isteri dan mencandainya.
3. Mempergaulinya dengan lemah lembut dan kasih sayang.
4. Penuhi kesenangannya untuk berbicara dan bercakap-cakap
(bercengkerama).
5. Panggillah isteri dan nama kesukaannya.
6. Jauhilah sikap emosional dan tempramental.
7. Berilah isteri anda rasa aman dan tenang.
8. Membuatnya gembira dengan pemberian yang mengejutkan.
9. Masuklah ke dalam rumah dengan wajah berseri-seri dan tersenyum.
10. Berlemahlembutlah dalam berbicara.
11. Bicarakanlah sesuatu yang menyenangkannya.
12. Memujinya di hadapan keluarga anda dan keluarganya.
13. Menghargai penampilannya.
14. Berikanlah hadiah (romantis) semisal bunga atau selainnya sebagai
penguat cinta diantara keduanya.
15. Hilangkanlah kejenuhan rutinitas sehari-hari dengan bertamasya (rihlah) atau selainnya.
16. Terimalah kekurangan-kekurangannya karena tidak ada manusia yang sempurna.
17. Jagalah diri dari perkara-perkara sepele yang dapat bertumpuk menjadi masalah besar.
18. Bantulah isteri anda dalam urusan-urusan rumah tangga.
19. Jangan kikir dengan perasaan anda. Ekspresikan perasaan anda kepadanya dengan kelembutan dan kejujuran.
20. Hargai akal dan buah pemikirannya.
21. Selalulah berbaik sangka kepada dirinya.
22. Bangkitkanlah perasaannya bahwa ia adalah wanita yang ideal bagi anda.
23. Bantulah ia meningkatkan kemampuannya.
24. Jagalah perasaannya terutama di saat haidh dan hamil.
25. Bantulah dirinya di dalam mengurusi anak-anak.
26. Hormati keluarganya, berbuat baik kepada mereka dan tidak melarangnya untuk mengunjungi keluarganya.
27. Makan bersama di rumah atau tempat lain yang tenang dan aman dari fitnah.
28. Berikan pujian dan sanjungan kepada dirinya.
29. Jagalah rahasianya dan janganlah menyebarkannya.
30. Jagalah hak-haknya dan janganlah menyia-nyiakannya.
31. Berbuat adillah kepada dirinya.
32. Perlakukanlah dirinya dengan baik dan lemah lembut.
33. Bersikaplah realistis dan jadikanlah dirinya sebagai isteri yang ideal bagi anda.
34. Bekerja sama dengannya di dalam ketaatan kepada Alloh.
35. Janganlah anda terlalu sering meninggalkan dirinya dan rumah.
36. Yang lalu biarlah berlalu dan jangan suka mengungkit-ungkit kesalahan yang telah berlalu.
37. Jangan memberikan peluang kepada orang lain untuk mencampuri urusan rumah tangga anda.
38. Jauhi motivasi yang buruk tatkala menikah.
39. Jagalah kesehatannya secara intensif.
40. Ajaklah isteri anda ke dalam kebahagiaan anda.
41. Kirimlah surat kepadanya apabila anda jauh darinya.
42. Jelas dan tidak tergesa-gesa apabila anda meminta sesuatu padanya
sehingga dia faham dan tidak bingung dengan apa yang anda inginkan.
43. Maklumilah kecemburuannya dan maafkanlah.
44. Bantulah dirinya di dalam menghadapi persoalan-persoalan yang menyusahkan dan membosankan.
45. Ikutilah petunjuk Islam ketika isteri anda berpaling.
46. Jangan menganggap diri anda selalu benar.
47. Mengikuti petunjuk Islam tatkala melakukan hubungan intim.
48. Tidak mendatangi isteri dari dubur atau tatkala haidh.
49. Menjaganya dari pandangan-pandangan jahat manusia.
50. Memberinya anggaran khusus selain biaya hidup sehari-hari.
51. Nikmatilah nikmatnya lupa terutama yang berkaitan dengan musibahmusibah yang menyedihkan, kesalahan-kesalahan dan perilaku isteri di masa lalu.
52. Janganlah anda menunggu-nunggu mukjizat, karena isteri anda adalah unik dengan karakternya dan janganlah anda memaksanya berubah sekehendak anda. Terimalah dirinya apa adanya, tutuplah mata dari kelemahan kelemahannya dan bukalah mata dari kelebihan-kelebihannya. Insya Alloh isteri anda akan semakin mencintai anda.

Sumber : Kiat-kiat disayang isteri, Pustaka al-Sofwa, pent. Akhyar ash-Shidiq Muhsin, Lc., Editor : Kholid Syamhudi, Lc. Judul Asli :
Kayfa Taj’al Zawjataka Tuhibbuka
di ambil dari : MAKTABAH ABU SALMA

Mukjizat Buah Anggur dalam AlQuran

Dari Republika Online



Mukjizat Buah Anggur dalam Alquran

By Republika Newsroom
Selasa, 28 Juli 2009 pukul 08:54:00

Mukjizat Buah Anggur dalam Alquran

''Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, kurma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan." (QS: An Nahl: 11)

Aneka ragam buah-buahan segar diciptakan Sang Khalik untuk umat manusia. Di antara sekian banyak buah-buahan itu, salah satu yang disebutkan Allah SWT dalam Alquran dalah anggur. Buah yang rasanya lezat itu, disebutkan dalam Alquran sebanyak 14 kali.

"Ini menunjukkan bahwa betapa banyak nikmat yang Allah berikan dan sediakan untuk umat-Nya, baik ketika masih di dunia maupun kelak nanti di kehidupan abadi, yaitu surga bagi orang-orang yang bertakwa," ujar Hisham Tahlbah dalam karyanya bertajuk Al-I'jaz Al Ilmi fi Alquran wa al sunnah (Ensiklopedia Mukzijat Alquran dan Hadis) yang telah dialihbahasakan kedalam bahasa Indonesia..

Anggur merupakan salah satu tanaman yang dikenal umat manusia sejak lama. Menurut Thlbah, anggur sudah dikenal sejak masa Nabi Nuh AS. Tanaman yang berbuah manis dan lezat itu tumbuh merambat ke atas, berlawanan arah dengan ujung kuncupnya, dan searah dengan penopang anggur.

"Anggur juga telah diketahui oleh orang-orang kuno sebagai tanaman berkhasiat tinggi dan memiliki manfaat sangat banyak. Kesimpulannya, anggur adalah salah satu buah yang paling banyak manfaatnya," tutur Tahlbah.

Buah anggur ini, sangat baik untuk dimakan, baik ketika masih segar ataupun sudah kering. Anggur merupakan buah yang mudah dicerna, dapat menggemukan, dan dapat menyuplai gizi yang yang cukup. Anggur hijau maupun merah memiliki khasiat yang sama, keduanya bisa dimanfaatkan untuk menjadi buah, makanan, minuman, maupun sebagai obat.

Hal senada juga dituturkan Ibnu Qayyim. Menurutnya, anggur adalah salah satu buah-buahan yang memiliki banyak manfaat. "Anggur adalah salah satu buah dari sekian banyak buah, salah satu makanan bergizi dari sekian banyak makanan bergizi, salah satu obat dari sekian banyak obat, atau salah satu minuman dari sekian banyak minuman," ungkap Ibnu Qayyim.

Sebagai obat, anggur memiliki kandungan gizi yang sangat tinggi. Tahlbah mengungkapkan, anggur diyakini bisa mengobati batuk, memurnikan darah, membersihkan usus, pencernaan, bahkan bermanfaat untuk orang-orang yang terkena penyakit lambung. Tak hanya itu, anggur juga bisa dimanfaatkan bagi siapa saja yang henda melakukan diet (mengatur pola makanan).

Thalbah menjelaskan dalam buku-buku pengobatan pernafasan, anggur juga memiliki manfaat sebagai obat untuk mendukung pengobatan pernafasan. Untuk mendukung pengobatan tersebut, anggur diolah menjadi minuman yang berupa jus anggur. "Perasan air anggur juga berkhasiat menurunkan panas tubuh, menghentikan batuk, dan membuat perut merasa nyaman," papar Tahlbah.

Jus anggur, menurut dia, bisa membantu penyembuhan dari penyakit hemaroid (wasir), gangguan pencernaan, batu ginjal dan gangguan kantong empedu. Untuk itu, para peneliti menganjurkan untuk meminum segelas jus anggur, sebelum sarapan dan sebelum makan malam.

Bahkan meminum segelas anggur sebelum tidur juga bisa membantu anda untuk tidur nyenyak tanpa insomnia yang mengganggu. Jus anggur juga baik untuk orang-orang yang keracunan, keletihan atau dalam masa penyembuhan atau terkena batu ginjal (kencing batu).

Menurut para peneliti, jus anggur harus segera diminum setelah pembuatannya, karena jika didiamkan terlalu lama akan berubah menjadi arak yang memabukkan. "Dari buah kurma dan anggur, kamu membuat minuman yang memabukkan dan rezeki yang baik. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang mengerti," (QS Al-Nahl (16) ayat 67).

Anggur juga bisa digunakan sebagai cairan pelembab kulit muka dan untuk bahan kosmetika. Abu Muhammad Abdallah Ibn Ahmad Ibn al-Baitar Dhiya al-Din al-Malaqi atau akrab disapa Ibnu al-Baitar (1197 M – 1248 M) menuturkan bahwa anggur yang baik adalah anggur yang berukuran besar, berkulit tipis, berbiji jarang, dan berwarna agak kemerah-merahan. Menurutnya anggur adalah buah yang paling diminati.

"Ia juga tergolong paling baik dibandingkan buah-buahan lainnya, karena mengandung banyak lemak. Ia dapat menggemukan orang yang kurus, membersihkan darah, dan memperlancar saluran pencernaan. Anggur juga bermanfaat untuk meningkatkan libido, memulihkan orang yang sakit, dan menguatkan jantung," jelas Ibnu Baithar, ahli botani Muslim terkemuka di era kejayaan Islam di Andalusia.

Anggur muda atau anggur yang masih segar, lanjut Tahlbah, memiliki manfaat dapat memampatkan darah yang terus menerus mengalir keluar (pendarahan), menguatkan lambung, memperlancar saluran pencernaan, dan mengatasi masalah usus besar.

"Dari beberapa penelitian diperoleh kesimpulan bahwa anggur adalah buah yang memiliki banyak manfaat. Anggur sangat efektif dalam membangun, memperbaiki, dan memperkuat sel-sel tubuh. Ia juga dapat mengobati sejumlah penyakit. Selain mengobati anggur juga berfungsi untuk melindingi manusia dari serangan penyakit," tandas Tahlbah.

Fakta ini menunjukkan betapa buah-buahan yang disebutkan Sang Khalik dalam Alquran memiliki khasiat dan kegunaan yang luar biasa. Inilah salah satu bukti kemukjizatan ayat-ayat suci Alquran.


Anggur, Berlimpah Manfaat

Anggur yang kering disebut kismis. Kismis yang baik biasanya berukuran besar, berlemak, dan banyak mengandung minyak, juga berkulit tipis dan bijinya sedikit. Menurut Hisham Tahlbah dalam karyanya bertajuk Ensiklopedia Mukzijat Alquran dan Hadis, kismis yang seperti itu kaya kandungan gizi.

"Jika dimakan bijinya akan memberi manfaat yang banyak untuk pencernaan, hati dan limfa," katanya. "Jika daging anggur ditempelkan pada ke kuku yang mau lepas, maka akan mempercepat proses pelepasannya."

Tahlbah menambahkan, kismis juga dapat mempersubur hati, selain juga bermanfaat untuk menghilangkan rasa sakit di tenggorokan, dada, paru-paru, ginjal, dan kandung kemih. Menurut dia, jika anggur yang segar cocok dimakan pada akhir musim kemarau atau gugur, maka anggur kering/kismis cocok dikonsumsi selama musim hujan, karena mampu menjaga kandungan yang ada ketika masih segar (vitamin).

Kandungan Anggur
Dalam surat Abasa ayat 27-29 Allah SWT berpirman, "Lalu kami tumbuhkan biji-bijian, anggur, dan sayur-sayuran, zaitun dan kurma (di bumi itu)." Sang khalik menciptakan anggur di bumi, dengan memberikan begitu banyak manfaat bagi umat manusia.

Tahlbah menjelaskan, buah anggur mengandung kadar gula mencapai 15 persen yang terdiri dari glukosa sekitar tujuh persen. Kadar tersebut akan semakin tinggi seiring usia kematangan buah. "Dengan demikian anggur termasuk buah dengan kandungan gula yang sedang, dan mudah dicerna serta diserap oleh tubuh," ujar Tahlbah.

Selain kadar gula, lanjut Tahlbah, anggur juga mengandung protein sebesar 1,5 persen dan lemak sebesar 1,5 persen. "Anggur mengandung zat gula yang sangat dibutuhkan hati, sehingga ketika ia membutuhkan pasokan gula seperti ketika puasa, anggur bisa dijadikan sebagai pemasoknya," paparnya.

Kulit anggur mengandung vitamin B Kompleks yang berfungsi dalam proses biologis tubuh manusia. "Vitamin B kompleks sangat penting untuk perlindungan urat-urat tubuh.'' Anggur juga mengandung vitamin C yang berfungsi untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan memperkecil kemungkinan tubuh terserang oleh mikroba dan bakteri.


Penanaman Pohon Anggur dalam Alquran

Alquran juga mengatur tentang tata cara penanaman pohon anggur. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan anggur. Allah SWT berfirmankan dalam Alquran surat Al-Kahf ayat 32.

"Dan berikanlah kepada mereka sebuah perumpamaan dua orang laki-laki, Kami jadikan bagi seorang di antara keduanya (yang kafir) dua buah kebun anggur dan kami kelilingi kedua kebun itu dengan pohon-pohon korma dan di antara kedua kebun itu Kami buatkan ladang. (QS Al Kahfi: ayat 32)

Dari ayat tersebut bisa dijabarkan faktor-faktor tersebut. Pertama adalah faktor tanah. Tanah merupakan faktor utama yang berpengaruh besar atas berkembangnya buah-buahan pada umumnya dan anggur pada khususnya. Tanah ini menyebabkan tumbuhan dapat hidup dan mengambil semua kebutuhan makanannya.

Selain itu, tumbuhan juga bergantung pada faktor lain, seperti temperatur, kelembaban, angin dan cahaya. Faktor-faktor tersebut berpengaruh langsung pada pertumbuhannya. "Semua faktor tersebut dapat terpenuhi dengan baik, maka kualitas dan kuantitas anggur dapat meningkat. Begitu juga perubahan cuaca dan musim yang ikut mempengaruhi kematangan anggur," kata Tahlbah.

Penanaman anggur yang baik bisa dilakukan dengan cara menutup tanah, melindungi akar anggur dari kekeringan, terkena sinar dan panas matahari secara langsung. Allah juga dalam firmannya menganjurkan pentingnya mendirikan pagar disekeliling kebun anggur untuk mencegah tercabutnya pohon anggur dan badai yang bisa menghancurkannya.

Selain itu dibutuhkan pula tanaman yang dapat melindungi dari terpaan cahaya. Hal tersebut telah dijelaslkan Allah Swt dalam Alquran surat Al-Kahf ayat 32, Kami kelilingi kedua kebun itu dengan pohon-pohon kurma.

Ayat tersebut juga menjelaskan mengenai pentingnya pemeliharaan akar tumbuhan dari panas dan sinar matahari yang menerpa langsung. Allah SWT juga berfirman, dalam surat Al-Israa ayat 91 "Atau kamu mempunyai sebuah kebun kurma dan anggur, lalu kamu alirkan sungai-sungai di celah kebun yang deras alirannya.''. she/taq

Senin, 27 Juli 2009

Yoono

Alhamdulillah Yoono saya hari ini udah bisa aktif lagi, setelah seminggu gak bisa terus. Sekarang bisa langsung update di facebook, Gtalk, YM dengan 1 klik. Bisa juga tahu update-an teman-teman secara langsung tanpa merefresh halaman facebook. Jadi bisa ditinggal ngerjain yang lain tenpa ketinggalan info.

Jumat, 24 Juli 2009

Chicken Sandwich

Chicken Sandwich

Bahan :
  • 4 ptg roti tawar
  • 150 gr dada ayam, rebus, suwir-suwir
  • 50 gr mayonaise
  • 25 gr tomato sauce
  • 25 gr chili sauce (bisa diskip)
  • 75 gr lettuce/selada hijau
  • 1 bh paprika hijau
  • 1 bh bawang bombay
  • 1 bh mentimun
  • 1 bh tomat
Pelengkap (Coleslaw) :
  • 50 gr mayonaise
  • 75 gr wortel, iris halus
  • 75 gr kol putih, iris halus
  • 100 gr potato chip
Cara Membuat :
  1. Roti tawar : panggang roti sampai agak kecokelatan.
  2. Campur mayonaise dengan ayam suwir, aduk rata.
  3. Ambil selembar roti tawar panggang, beri selembar lettuce, olesi mayonaise yang sudah dicampur ayam suwir, tambahkan potongan paprika hijau, bawang bombay, mentimun, dan tomat. Tutup kembali dengan roti tawar, tekan biar padat.
  4. Untuk pelengkap, buat coleslaw : campurkan irisan kol putih dan wortel, tambahkan mayonaise, beri garam dan merica, aduk rata.
  5. Sajikan sandwich dengan coleslaw dan potato chip.
Untuk 4 orang

Tips :
Agar roti sandwich tidak cepat kering, setelah selesai dibuat sebaiknya dibungkus dengan plastik cling/kertas roti.

Sumber :
Tabolid Nova 1117/XXII 20-26 Juli 2009

Beef Burger

Beef Burger

Bahan :
  • 4 bh roti hamburger
  • 50 gr mustard
  • 25 gr tomato sauce
  • 100 gr lettuce/selada hijau
  • 2 bh tomat
  • 1 bh bawang bombay
  • ½ bh paprika
  • 10 gr acar mentimun
  • 20 gr chili sauce (bisa diskip)
Burger :
  • 500 gr daging sapi cincang
  • 1 btr telur
  • ½ sdt garam (boleh dikurangi)
  • ½ sdt merica (boleh dikurangi)
Pelengkap :
  • 1 sdm mayonaise
  • 100 gr kentang goreng
  • 25 gr kol putih, iris tipis
  • 25 wortel, iris tipis
Cara Membuat :
  1. Bagi roti hamburger menjadi 2 bagian, isi dengan campuran mustrad dan saus tomat, bakar sampai agak kecokelatan.
  2. Taruh di atasnya lettuce, irisan bawang, irisan paprika, irisan tomat, dan irisan acar mentimun, sisihkan.
  3. Buat burger : campur daging sapi cincang, tambahkan garam, lada, dan telur. Bentuk bulat, masukkan ke dalam oven. Lalu goreng bolak-balik sampai burger matang.
  4. Penyelesaian : teruh burger di atas roti, beri saus tomat dan saus cabai, tutup kembali dengan roti.
  5. Sajikan beef burger dengan kentang goreng dan coleslaw, yang terbuat dari campuran irisan wortel dan kol yang sudah dicampur mayonaise.
Untuk 4 orang

Sumber :
Tabloid Nova 1117/XXII 20-26 Juli 2009

Chicken Crispy

Chicken Crispy

Bahan :
  • ½ ekor ayam, potong 4 bagian
  • 10 gr bawang putih, cincang
  • 10 gr bawang merah, cincang
  • 1 sdt garam
  • ½ sdt merica
  • 100 gr tepung terigu protein tinggi
  • 100 g tepung maizena
  • 50 ml salad oil
  • minyak untuk menggoreng
Pelengkap :
  • 150 gr kentang goreng
Cara Membuat :
  1. Lumuri potongan ayam dengan bawang putih dan bawang merah, beri garam, merica, dan salad oil, aduk rata. Diamkan selama 30 menit.
  2. Lumuri ayam dengan campuran tepung terigu dan tepung maizena, sampai ayam tertutup tepung.
  3. Panaskan minyak, goreng ayam sampai matang dan kering.
  4. Sajikan ayam crispy dengan kentang goreng.
Untuk 4 orang

Tips :
Agar ayam terasa renyah dan garing, setelah minyak cukup panas masukkan ayam dan kecilkan api. Goreng terus sampai ayam berwarna kekuningan dan garing.

Sumber :
Tabloid Nova 1117/XXII 20-26 Juli 2009

Chicken Nugget

Chicken Nugget

Bahan Nugget :
  • 250 gr daging ayam cincang
  • 100 gr bawang bombay cincang
  • 100 gr keju parut
  • 2 btr telur
  • 2 lbr roti tawar, rendam dengan sedikit air (bisa juga susu cair)
  • 1 sdt garam (boleh dikurangi)
  • 1 sdt merica (boleh dikurangi)
  • 1 sdt saus aroma (bisa diganti saus tomat bikinan sendiri)
Bahan Pelapis :
  • 100 gr tepung terigu
  • 100 gr tepung roti
  • 2 btr telur
  • 50 ml air
Pelengkap :
  • 150 gr kentang goreng
Cara Membuat :
  1. Campur daging ayam cincang dengan bawang bombay, keju, telur, roti tawar, garam, merica, dan saus aroma, aduk rata.
  2. Tuang adonan dalam loyang yang sudah diolesi margarin dan dilapisi plastik (mendingan pakai daun pisang atau gak pakai apa-apa).
  3. Kukus selama 45 menit sampai matang. Setelah dingin, potong atau cetak nugget menurut selera.
  4. Masukkan potongan nugget ke dalam tepung terigu, celupkan ke dalam telur kocok, gulingkan ke dalam tepung roti, simpan dalam lemari es selama 15 menit.
  5. Panaskan minyak, goreng nugget sampai matang dan berwarna kecokelatan.
  6. Sajikan nugget dengan kentang goreng.
Untuk 4 orang

Tips :
Nugget bisa dibuat beberapa jam sebelumnya, lalu masukkan dalam freezer. Keluarkan seperlunya saat akan dihidangkan. Nugget bisa tahan selama 1 bulan dalam freezer.

Sumber :
Tabloid Nova 1117/XXII 20-26 Juli 2009

Butter Rice & Fried Sausage

Butter Rice & Fried Sausage

Bahan:
120 gr sosis Sapi
150 gr nasi putih
50 gr jagung manis
25 gr wortel
25 gr kacang polong
50 gr mentega
½ sdt garam (kalau buat dedek bisa diskip atau dikurangi)
½ sdt merica (kalau buat dedek dikurangi)
15 gr kaldu instan (diskip aja)

Cara Membuat:
1. Goreng sosis hingga matang, sisihkan.
2. Tumis semua sayuran hingga matang dengan mentega, lalu masukkan nasi putih, masak sampai semua bahan matang. Tambahkan garam, merica, dan kaldu instan, aduk rata.
3. Cetak nasi dengan mangkuk kecil (atau dengan cetakan bento), beri sosis goreng.


Tips :

Makanan ini cocok untuk anak-anak, karena dilengkapi sayuran dan lauknya. Bisa untuk bekal ke sekolah atau piknik keluar kota

RESEP : Chef Dino Marley Turky, Hotel Savoy Homann Bidakara, Jl. Asia Afrika No. 112 Bandung, Tlp. 022-4232244, Fax. 022-4201407 / 4236187
Foto : Romy Palar/ Nova
REPORTER: Nuraini Wahyuningsih

FOOD STYLIST: R. rudy gunawan


Sumber :

tabloidnova.com

Belum Bisa Membaca

Tadi baca di inbox fb saya ada yang mengirim artikel di bawah ini, semoga bermanfaat dan semoga bisa saya praktekkan ke anak-anak saya.

Belum bisa membaca


Anak usia 5 tahun dan belum bisa membaca masih bisa dikatakan wajar karena masa anak sedang mengembangkan kemampuan baca tulis yang terjadi diusia 5 - 6 tahun. ini bukan berarti bisa membaca dan menulis pada usia 5 - 6 tahun tatapi masih dalam proses pengembangan membaca dan menulis. Bila sampai usia 7 tahun belum ada kemajuan yg berarti maka hal ini yang harus diwaspadai.

Tk berperan sebagai lembaga pendidikan yang memeiliki tujuan untuk mengembangkan kecintaan anak terhadap sekolah sebagai landasan motivasi untuk pendidikan selanjutnya. anak cenderung menolak belajar karena ia merasakan belajar itu sebagai siksaan, seperti harus duduk diam beralama - lama dikursi. anak usi a5 tahun masik aktif bermain jadi sulit untuk mengharapkan mereka untuk duduk tenang belajar seperti layaknya anak SD. Berikut adalah cara alternatif belajar sambil bermain yang kita pakai di PAUD Anak Berang - Berang yang bisa anda coba di rumah, khususnya untuk area persiapan membaca:

1. Berburu Harta Karun
Gunting huruf2 besar dari majalah atau koran bekas lalu sembunyikan di sudut2 ruang ex : dibawang bantal, kolong meja, dll. minta anak mencari " harta karun " tsb. Setiap anak menemukan minta anak menyebutkan huruf apa itu. Tapi sebelum disembunyikan huruf2 itu diberi tahukan terlebih dahulu bunyi hurufnya baru disembunyikan.

2. Lompat Huruf
Anak2 menginjak sambil melompat dan menyebutkan bunyi hurufnya.

3. Dadu Huruf
Buatlah dadu berukuran 20x20x20 cm dari karton dan tuliskan huruf disetiap sisinya. gelindingkan dan minta ank menyebutkan hurufnya.

4. Kantong Huruf
Buat huruf2 dari kertas amplas dan masukkan dalam kantong. Lalu minta ank memasukkan tangannya kedalam kantong dan suruh anak menebak huruf apa yang ia pegang.

5. Menulis di pasir
Biarlah anak menulis diatas pasir yg bersih dengan menggunakan jari atau kayu kecil bekas pegangan es krim.

6. Menulis dengan senter
Sebelum tidur matikan semua lampu di kamar gunakan sinar dari senter untuk mebentuk huruf di langit2 atau diding kamar. minta anak menebak bentuk huruf yang anda tuliskan. Mainkan secara bergantian.

Mudah2an ini bermanfaat bagi para orang tua yang mau mengajarkan persiapan membaca pada anak2nya. Semoga bermanfaat.

Kamis, 23 Juli 2009

Please Be Wise in Using The Word "Autis"

Hari ini ada teman yang share note di fb. Menurut saya note ini bagus dan ada kata-kata yang saya sukai
Tuhan itu ARSITEK YANG AGUNG. Karyanya tidak pernah gagal. Tidak satupun makluk yang diciptakannya, yang merupakan produk gagal Jadi ketika dia menciptakan seorang bayi yang memiliki kekurangan, dia tidak pernah lupa untuk menitipkan KELEBIHAN pada anak ini.

So, buat semua orang tua, berhentilah mengeluhkan kekurangan anak kita… mari bantu mereka untuk menemukan kelebihan mareka.
Berikut ini saya copy paste note-nya, semoga bisa menjadi bahan renungan untuk kita.


Please Be Wise in using the word "Autis"

From FB Women Community

(PLEASE READ & FORWARD, this is very IMPORTANT for those of you who has few knowledge about Autism)

Siang itu aku sibuk membaca buku resep makanan khusus untuk anak autistik. Ya, Anakku memang tidak bisa makan sembarang makanan. Salah-salah… anakku bisa berputar-putar seperti gasing jika ada zat dalam makananya yang tidak cocok untuk dikonsumsi oleh anakku.

Ditangan sebelah kiri, ada buku Food diary anakku… yang aku tulis sejak pertama kali dia kuperkenalkan pada makanan padat… berisi apa saja yang dia cocok untuk tubuhnya,… reaksi alergynya dan mana saja makanan yang tidak cocok dan menyebabkan dia overwhelmed. Kebayang gak?…

Diusia 4 bulan misalnya, kuberikan jeruk bayi pada anakku,… Eh, gak lama kemudian dia muntah dan seluruh tubuhnya seperti dipenuhi… ULAT BULU… hiiii…
Pernah aku beri dia tomat. Tapi kemudian, berhari-hari dia diare dan uring-uringan. Kuberi dia susu instant,… anakku malah jingkrak2, Mengepak-ngepakkan tangannya, persis seperti orang gila!!! Dia berputar-putar tanpa merasa lelah,… dan kemudian mengamuk ketika tidak mengerti bagaimana cara mengendalikan tubuhnya yang tidak mau diam.

Ahhh, sudahlah… life must go on anyway. Kulirik sekali lagi food diarynya… hmm, hari ini aku harus mencoba memberinya 5ml putih telur tanpa kuningnya, karena 7 hari yg lalu, dia sudah sedikit kebal ketika kukenalkan pada telur ayam ini.
Baru saja hendak memasak, tiba2 kudengar jeritannya… Kucari anakku, tapi tidak kutemukan.

Aku keruang setrika… dan disana kutemukan anakku sedang nangkring diatas lemari, dengan setrika panas yang baru saja dicabut oleh BS-nya karena kupanggil untuk membantuku memasak. Setrika panas ini masih nempel diatas punggung tangan kirinya.!!!
Oh… My… God!!! *panik*

Dari punggung tangannya mengepul asap. Bau daging panggang begitu segar menempel dihidungku. Kuangkat setrika itu dari tangannya… dan, aduh Tuhan, aku tidak kuat melihatnya. Sebagian dagingnya menempel dibalik gosokan panas itu… :(( :(( :(( AAAAAARRRRGGGHHHH…

Sumpah kalau saja ini bukan anakku,… Aku pasti sudah mati berdiri karena ketakutan… Melihat daging dari punggung tangannya, yang menempel pada setrika itu… itu sudah berubah menjadi putih kekuningan… Dan luka di tangannya… juga sudah berubah menjadi putih seperti daging ayam matang :((

Aku menjerit sekencang-kencangny a… Kupanggil Baby sitternya yang tadi aku suruh untuk membantuku didapur… lalu dengan kesetanan, ku kebut mobilku ke UGD Rumah Sakit, untuk dirawat secara intensif. Begitu anakku segera tertangani… tiba2 aku kehilangan seluruh tenagaku.
AKU PINGSAN!!!

* * *
Hari itu, lagi-lagi aku sedang mempersiapkan makanannya. Memang, Khusus untuk makanannya, aku memutuskan untuk memasak sendiri, karena hanya aku yang tahu berapa gram atau mililiter… porsi makanan yang masih bisa ditoleransi oleh tubuh anakku.
Sedang membersihkan kompor yang kecipratan makanan… tiba-tiba, lagi-lagi kudengar bunyi benda jatuh. GEDEBUK!!!…

Buru-buru kucari sumber suara itu, memastikan bahwa itu bukan anakku…
Damn. Oh Tuhan… lagi-lagi anakku, dia baru saja terjatuh dan sepertinya kepalanya terantuk pada pinggir tembok, sehingga kepala sobek dan berdarah.
Dia masih berusaha berdiri, meskipun sempoyongan…. Dan sambil berjalan, dial menggaruk luka di kepalanya yang bocor… Sementara darahnya terus aja mengucur deras, tepat di belakang otak kecilnya.

Tangannya berlumuran darah… Punggung bajunya pun juga sudah berubah menjadi merah oleh darah. Tapi dia tidak menangis… Dia hanya berjalan sambil menggaruk luka menganga yang ada dibelakang kepalanya. Aku menjeritttt sekuat2nya. Kepalanya kututupi dengan lap kompor yang tadi aku pegang.

Tapi itupun gak lama… karena dalam sekejap, lap kompor itu sudah berubah menjadi merah kehitaman. Aku berteriak panik,… “mbak, minta handuk… handuk… CEPATTTT!!!”
Dan lagi2 kukebut mobilku ke rumah sakit, langsung menuju UGD. Disana, dokter yang sudah terbiasa menangani anakku sudah siap menunggu dan segera menjahit kepala anakku.

Dia tidak menangis… hanya minta sesuatu yang bulat untuk dia pegang. Dan setelah dijahit dengan 8 (delapan) jahitan… Hatikupun sedikit lega. Seluruh persendianku serasa dicopot dari tubuhku, dan tanpa sadar…Lagi-lagi aku… PINGSAN.

* * *
Terlalu banyak cerita haru dan berurai airmata yang kami harus jalani. Berkali-kali jantung kami harus terpacu 100x lipat manakala mereka melakukan hal-hal yang tanpa mereka sadari mencelakai diri mereka sendiri.

Tapi ini bukan keluhan kok,… karena saya selalu sadar…. Tuhan itu ARSITEK YANG AGUNG. Karyanya tidak pernah gagal. Tidak satupun makluk yang diciptakannya, yang merupakan produk gagal Jadi ketika dia menciptakan seorang bayi yang memiliki kekurangan, dia tidak pernah lupa untuk menitipkan KELEBIHAN pada anak ini.

So, buat semua orang tua, berhentilah mengeluhkan kekurangan anak kita… mari bantu mereka untuk menemukan kelebihan mareka.
Anakku memang Autistik, tapi aku bangga setiap kali menceritakan bahwa anakku autis. Aku bangga setiap kali menceritakan bagaimana proses menangis berdarah-darah itu, sudah Tuhan rubah menjadi Senyum sukacita dan bangga yang luar biasa.
Selalu ada haru yang menyesakkan dadaku, manakala mendengarkan tangan2 mungilnya menari2 dengan lincah diatas tuts2 piano,… mendengarnya bercakap2 dalam bahasa Inggris,… seolah yang kudegar ini adalah anak bule asli… yang nyasar dalam tubuh putriku.

Namun, dibalik itu… Walaupun bangga… selalu tersisa rasa risih dan tidak nyaman, kalau tidak ingin dibilang tersinggung… manakala mendengar orang-orang bercanda dengan menggunakan kata “Autis”.

Minggu yang lalu sahabat saya menyelenggarakan pesta ultah disebuah resto terkenal, salah satu teman kami, sibuk dengan BB-nya, sehingga teman yang lain menegur begini…
“Tuh,… liat tuh sill… autis banget khan dia…? KAYAK ANAK LOE khan?… Loe marahin deh sil… marahin sil… Coba loe terapi dulu nih dia,… biar sembuh kayak anak loe” Dan semua lalu tertawa terbahak-bahak…
Saya??? hmmm… Cuma bisa senyum kecut, karena tidak ingin merusak suasana Pesta Ulang Tahun sahabat saya… *doh*

Well, saya tahu mereka hanya bercanda, namun biar bagaimanapun,… Saya sudah merasakan dan tahu betul sulitnya membesarkan anak autistik.

Semoga artikel ini semakin mencerahkan teman-teman mengapa orang sepertinya terlalu over campaign dengan gerakan “Stop Using Autism on our daily jokes” ini. Semoga berkenan.

=Written by A mother of an Authistic Child=
SiLLy

ASI dan Imunisasi

Dari Tempointeraktif.com


Hadang Infeksi dengan ASI dan Imunisasi

Kamis, 23 Juli 2009 | 10:57 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta -Secara berturut-turut Daffa, 3 tahun, mendapat vaksin polio pada usia 2 , 4, 6, dan 18 bulan di Rumah Sakit Bunda, Jakarta. Daffa tinggal mendapat satu kali lagi vaksin polio ketika nanti berusia 5 tahun. Sebab, vaksin polio diberikan dalam lima tahapan.

Sang ibu, Leni, 31 tahun, juga memenuhi empat imunisasi dasar lain bagi Daffa. Sebut saja vaksin BCG, hepatitis B, DPT, dan campak. Kelak, Leni berpikir, tak akan ada tempat lagi buat penyakit tuberkulosis, polio, maupun campak yang menimpa buah hatinya. Apalagi dia juga memenuhi 6 bulan air susu ibu (ASI) eksklusif bagi Daffa. "Saya juga memberi Daffa imunisasi tambahan hepatitis A dan influenza," ujarnya.

Leni termasuk ibu yang tahu arti penting ASI dan imunisasi bagi tumbuh kembang anaknya. Ia sejalan dengan Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia dr Badriul Hegar, SpA(K), yang mengatakan pemberian ASI dan imunisasi adalah hal yang sangat mendasar dalam rangka menurunkan angka kematian bayi dan balita serta membasmi berbagai penyakit infeksi.

"Masalah perinatal dan infeksi masih menjadi masalah kesehatan anak Indonesia," ujar Hegar pada acara temu media bertajuk "Air Susu Ibu dan Imunisasi untuk Anak Indonesia yang Sehat dan Berkualitas" di Hotel Sahid kemarin siang.

Karena itu, dalam kesempatan yang sama Ketua Satuan Tugas ASI IDAI Dr I G. Ayu Partiwi, SpA, menggalakkan pemberian ASI eksklusif bagi bayi-bayi Indonesia. Susu ibu, kata Partiwi, mengandung semua nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan anak.

Susu ibu memiliki zat kekebalan, seperti Imunoglobin (lg)A sekretorik, yang membuat bayi jarang mengalami infeksi pencernaan. "Bayi memperoleh nutrisi terbaik, perlindungan terhadap infeksi, dan stimulasi sejak dini dari proses menyusui," ujar Partiwi saat presentasi. Ia juga mengingatkan, memenuhi ASI eksklusif bukan berarti anak jadi tidak sakit sama sekali, melainkan tetap mesti disambung dengan imunisasi.

Ketua Satuan Tugas Imunisasi IDAI Prof Dr dr Sri Rezeki S Hadinegoro, SpA(K), mengatakan imunisasi merupakan investasi kesehatan di masa depan. Imunisasi merangsang sistem imunologi tubuh untuk membentuk antibodi spesifik sehingga dapat melindungi tubuh dari serangan penyakit.

Anak yang mendapat imunisasi dasar lengkap akan terlindung dari sejumlah penyakit berbahaya. Imunisasi akan meningkatkan kekebalan tubuh sehingga si anak mampu melawan penyakit yang bisa dicegah vaksin tersebut. "Imunisasi juga mencegah penularan penyakit kepada orang-orang di sekitarnya," ucap Sri saat menjadi pembicara.

Dalam diskusi yang sekaligus untuk memperingati Hari Anak Nasional ini, Sri mengatakan, apabila anak tidak memperoleh imunisasi, tubuhnya tak mempunyai kekebalan terhadap mikroorganisme ganas (patogen). Bahayanya lagi, si anak yang tidak mendapat imunisasi akan menyebarkan kuman-kuman ke orang sekitarnya, sehingga dapat menimbulkan wabah yang bisa meluas ke mana-mana. "Penyakit tetap berada di lingkungan masyarakat," Sri menjelaskan. Meski begitu, dokter berkacamata ini mengakui imunisasi punya sejumlah kekurangan. Banyak masyarakat memiliki persepsi negatif soal imunisasi.

Sebenarnya masalah tersebut bergantung pada praktek para tenaga kesehatan di lapangan. Misalnya jika vaksin tidak dikocok dengan benar, setelah disuntik malah menjadi keras. Kemudian sering terjadi kesalahan dalam menyimpan vaksin, sehingga tidak bekerja dengan efektif. Di samping itu, Sri juga menyoroti cara penyuntikkannya. Contohnya vaksin tertentu mesti disuntik di lemak atau otot, atau di intrakutannya. "Kalau orang gemuk, ketebalan kulitnya berbeda. Jadi ada yang memakai jarum suntik khusus."

Lebih dalam, untuk anak dengan autistik sebenarnya juga harus mendapat perlakuan khusus. Tenaga kesehatan di lapangan harus melihat sejauh apa si anak menderita kelainan sarafnya. Sebab, beberapa dari mereka, setelah mendapat vaksin tertentu, mengalami demam, kemudian malah kejang. Selanjutnya, menurut Sri, apabila anak yang alergi disuntik jatuh pingsan, harus berhati-hati untuk imunisasi berikutnya.

Lebih jauh Sri memaparkan, vaksin itu berisi mikroorganisme, zat pelarut, adjuvant, pengawet, dan zat untuk mencegah infeksi. Perlu perhatian pada penyimpanan, cara pemberian, dosis, jadwal, serta pencatatan dan pelaporan efek samping. Dalam hal ini, sebetulnya pemerintah sudah memberi panduan dan telah diketahui oleh semua petugas di lapangan. Vaksin baru (modern) pun pada umumnya lebih baik mutunya dalam menghasilkan antibodi dan lebih aman.

Bagaimanapun, setelah diberi imunisasi, si anak tetap masih mungkin terkena penyakit, meski jauh lebih ringan. Sejumlah literatur menunjukkan, kemungkinan serangan penyakit pada anak yang diberi imunisasi hanya 5-15 persen. Adapun efektivitas imunisasi sekitar 80-95 persen. Tetapi yang jelas, pemberian vaksin adalah upaya perlindungan terhadap bayi dan balita Indonesia agar memperoleh potensi hidup yang optimal. "Jumlah anak Indonesia sekitar 30 persen dari jumlah penduduk saat ini," Hegar menjelaskan.

HERU TRIYONO


Manfaat ASI dan Imunisasi bagi Anak
- ASI mengurangi risiko alergi dan infeksi lambung, usus, serta sembelit.
- ASI memiliki kekebalan lebih tinggi terhadap penyakit. Misalnya jika si ibu sudah pernah terkena campak, antibodi sang ibu terhadap penyakit tersebut diteruskan kepada bayi melalui ASI.
- Bayi dengan ASI lebih bisa menghadapi efek kuning.
- Dengan imunisasi, bayi dan anak membentuk kekebalan melalui pertahanan nonspesifik dan spesifik.
- Imunisasi meniru kejadian infeksi alami.
- Imunisasi diperlukan untuk mencegah penyakit yang menyebabkan kematian dan cacat tubuh.