Kuliah (Lagi)?

Sebenarnya sudah lama pingin posting ini, tapi ga sempat melulu :)
Saya dari dulu pingin kuliah di luar (negeri). Dulu sempat waktu habis lulus SMU daftar beasiswa ke Jepang, tapi pas kepanggil tesnya, sama ibu ga boleh, plus saya sudah keterima di Prodip Keuangan :(
Ya sudahlah jalani kuliah D1 itu sampai lulus.
Sampai akhirnya akhir tahun 2011 kemarin ada penawaran beasiswa S2 ke Korea (pas waktu itu saya masih semangat nonton drama & film Korea ha³, sekarang sih sudah agak insyaf :p)
Akhirnya saya nyiapin semua persyaratan, termasuk Medical Check Up di RSHS (harus sama dokter atau rumah sakit pemerintah gitu kalau ga salah persyaratannya). Nah, pas MCU ini saya sempat pingsan sehabis diambil darah. Kayaknya sih kelamaan puasanya (ya kali soalnya antrenya juga lama sementara puasanya dari malam, baru diambil darah kurang lebih pukul 11 siang).
Alhamdulillah hasil MCU baik-baik saja, semua normal.
Tapi memang belum rezeki, beasiswa ga dapat he³. Etapi ga tahu juga ding, wong sampai sekarang ga tahu kelanjutannya ha³.

Akhirnya daripada nganggur (halah gaya :p) saya ambil kuliah S1 (lagi). Awalnya sih pingin ambil yang berhubungan sama Bahasa Inggris karena sempat kursus dapat berapa level, lupa, terus hasil TOEFL juga alhamdulillah, meski untuk cas cis cus masih kacau beliau, eh kaca balau ha³. Nyari-nyari jurusan Bahasa Inggris adanya harus kuliah yang pertemuan alias kuliah malam plus Sabtu atau Minggu. Lha kapan waktu buat keluarga? Saya ga mau egois.
Lihat di UT ada jurusan S1 Bahasa Inggris Penerjemahan kalau ga salah. Nah, awalnya si papa setuju masuk itu, tapi akhirnya (disuruh) ambil jurusan Akuntansi biar masih berhubungan sama kantor dan bisa diakui. Ya sudah saya masuk jurusan Akuntansi, padahal mudeng juga kagak ha³. Harus belajar..........belajar dan belajar........... Alhamdulillah sudah masuk semester ke-3. Semoga selesai semester ini atau semester depan.
Mudah-mudahan bisa dapat beasiswa S2 (pingin yang luar negeri tapi saya sekarang lagi ga pingin ninggalin keluarga, rasanya berat.......... ya sudah tar dalam negeri aja, beasiswa atau biaya sendiri semoga dimudahkan). Amin...........

Sederhana (lah)

Sederhana? Melihat bahasa atau katanya sepertinya mudah. Tapi susah.......... :)
Kalau memang keuangannya tidak memungkinkan (alias tidak mencukupi) orang gampang saja bilang saya kan lagi hidup sederhana, ha³. Kalau orang yang mampu, salut........
Tapi apa pun itu pilihannya, saya hargai.
Kalau saya Insya Allah berusaha sederhana dalam segala hal. Dalam berpakaian, bertingkah laku, berhias alias memakai kosmetik, gadget, aksesoris, tas, sepatu, dan lain-lain. Ya semampu dan sebutuh saya saja. Kalau saya tidak butuh tas yang neko-neko ya saya ga beli tas itu. Saya lebih milih yang fungsional, segala bisa masuk dan bisa matching ke segala suasana. Pernah diledek ga pernah ganti-ganti tas, ga punya tas gitu? Ha³ biarin deh.
Kosmetik apalagi, saya orang yang paling tidak suka pakai kosmetik seperti perempuan lainnya. Eh, sayanya yang aneh dong he³. Tapi memang dari dulu saya tidak suka. Ya seperlunya saja, yang penting bersih dan segar serta ga bau badan. Lipstik? Seumur hidup baru sekali saya pakai lipstik, pas disuruh jadi penerima tamu. Itu pun saya mintanya tipissssssss banget dan baru sebentar sudah hilang. Saya paling tidak suka ada lipstik nempel di gelas atau cangkir atau sedotan. Hi........ ngeri. Saya malah pernah muntah lihat liptik nempel di benda-benda tadi.
Sepatu? Saya lebih suka yang praktis, bisa dipakai di segala suasana. Kalau sekarang lagi senang pakai sepatu Cro*s karena praktis, kalaupun kehujanan ga gampang rusak, cepat kering. Ke kantor pun syaa pakai itu. Alhamdulillah di kantor ga harus pakai sepatu yang haknya harus minimal sekian senti misalkan.
Baju, boleh dihitung di lemari baju saya ada berapa baju he³. Yang sering saya pakai pasti itu-itu saja. Ga papa yang penting saya nyaman makainya, prinsip saya seperti itu.
Apalagi ya, yang pasti alhamdulillah saya ga sampai yang heboh gimana kalau ada sale atau diskon tas, sepatu, atau yang lainnya. Selama saya belum butuh ya saya ga beli. Alhamdulillah sekarang mulai bisa membuat skala prioritas, mana yang kebutuhan mana yang keinginan. Semoga tetap istiqomah..... Amin....
Jadi, mari kita sederhana (lah).....