Daisypath Anniversary Years Ticker
Lilypie Kids birthday TickerLilypie Kids birthday Ticker


Senin, 28 Oktober 2013

Sumpah Pemuda

Selamat Hari Sumpah Pemuda. Apa makna Sumpah Pemuda menurut Anda? Kalau saya sih jangan asal bersumpah. Berat tanggung jawabnya. Eh tapi kita sebagai PNS ada sumpah PNS ya? Diwajibkan lagi :). Berat euy. Eh para pejabat juga kan ya, disumpah. Berat........... Semoga kita bisa melaksanakan sumpah kita.

Minggu, 27 Oktober 2013

Ulang Tahun ke-35

Alhamdulillah, hari ini saya ulang tahun yang ke-35. Sudah tua :-) . Sudayh semakin berkurang jatah umur saya di dunia. Umur35 tahun, apa saja yang sudah saya kerjakan? Apa saja yang sudah saya capai? Apa saja bekal saya menuju kehidupan yang "kekal" nantinya. Belum banyak, bahkan bisa dibilang belum apa-apa. Tapi yang pasti saya selalu berusaha melakukan yang terbaik dan senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan kepada daya. Terima Kasih ya Allah…

Selasa, 22 Oktober 2013

Senyuman Dedek

Si dedek kalau tersenyum, tertawa, bikin meleleh, ha³ ♥. Sekarang kalau sudah pulang dari daycare atau malam harinya, biasanya sudah menyiapkan baju ganti buat di daycare. Kapan itu pernah lupa, akhirnya saya yang nyiapin, si dedek nanya "Ini mama yang masukin bajunya?" He³ dedek lupa. Kalau pagi berangkat ke daycare dan sudah pakai baju seragam sekolah dengan senyum, seneng deh, jadinya mamanya ga terlalu kepikiran. Kalau ngambek, waduh kepikiran terus. 

Tetap semangat ya, Dik, biar mama juga semangat bekerjanya (di rumah maupun di kantor). ♥

Senin, 21 Oktober 2013

Perpanjangan SIM

Jadi ingat mau cerita tentang perpanjangan SIM saya. Karena dulu waktu buat SIM yang lama saya masih pakai KTP kota, sementara sekarang KTP saya sudah KTP kabupaten, makanya saya buatnya mutasi SIM perpanjangan. Prosesnya kita harus cabut berkas SIM kita yang lama di tempat kita buat SIM yang lama. Saya cabut berkasnya Sabtu minggu kemarin. Awalnya mau sekalian cabut berkas, sudah selesai langsung berangkat ke Polres Soreang, tapi dipikir-pikir takut ga sampai, ya sudah Sabtu minggu kemarin itu cabut berkas saja, minggu depannya (Sabtu kemarin) baru ke Polres Soreangnya buat perpanjangan. Kalau cabut berkas itu kan bisa diwakilkan, ya sudah saya minta tolong ke suami untuk mengurusnya. 

Proses / berkasnya:
  1. Buat surat kuasa bermaterai (karena diwakilkan);
  2. Fotokopi KTP baru, SIM lama (saya fotokopi sekitar 10 biar ga bolak-balik sekalian nanti buat yang perpanjangan);
  3. Ke Polresta Bandung buat cabut berkas, dibuatkan pengantar dari Polresta Bandung karena mutasi;
  4. Biaya Rp50.000,00 (untuk 2 buah SIM - SIM A dan SIM C). Saya tidak tahu biaya ini resmi atau tidak :)
Yang pasti ada untungnya juga saya ga pergi karena hari Sabtu minggu kemarin tanggal 12 Oktober 2013 itu gila banget Bandung macetnya. Parah banget deh. Mungkin karena libur panjang Idul Adha jadinya orang-orang luar kota pada 'nyerbu' Bandung. Sorenya ngobrol sama ibu teman si kakak, ibu itu cerita kalau perjalanannya tadi siang cuma di dalam kota, baru nyampai rumah sekitar jam 17.30. Gila......benar-benar gila macetnya.

Kemudian baru Sabtu kemarin tanggal 19 Oktober 2013 saya ke Polres Soreang ngurus perpanjangan SIM. Rencananya mau berangkat pagi-pagi biar sampai di sana ga kesiangan dan dapat nomor antrean kecil. Tapi akhirnya kami berangkat jam 07.30. Sampai Soreang sekitar jam 9. Langsung masuk ke bagian SIM, dikasih tahu sama petugasnya kalau harus ke bagian Tes Kesehatan dulu di depan. Suami saya bilang lho dulu itu di dalam dekat BRI. Kata petugasnya sekarang di depan Pak, nyebrang dulu. Ya sudah ke sana dulu. Kemarin sih saya cuma ditanya berat badan (langsung ke timbangan badan), tinggi badan, terus pakai kacamata atau tidak, terus disuruh lihat di buku tes buta warna itu, ditanya ini angka berapa, terus yang itu angka berapa. Sudah selesai diminta fotokopi KTP sama SIM lama yang asli. Karena buat 2 SIM, makanya surat kesehatannya juga 2. Biayanya Rp20.000,00 per surat (keterangan: ga dikasih kuitansi).

Setelah dari bagian Tes Kesehatan, masuk lagi ke tempat pelayanan SIM. Sama petugasnya diganti mapnya, terus diteliti dan distempel mutasi sama perpanjangan kalau ga salah. Terus saya disuruh bayar dulu ke BRI. Bayar untuk 2 buah SIM Rp155.000,00 (SIM A Rp80.000,00, SIM C Rp75.000,00). Habis itu saya masukin berkasnya di loket 2. Sampai di situ sudah banyak sekali orang. Saya masukin berkasnya ke loket 2, kata petugasnya taruh aja, nanti dipanggil. Sekitar 5-10 menit dipanggil untuk dapat nomor antrean. Masukin lagi berkasnya di loket data entry, tinggal nunggu untuk dipanggil buat difoto dan sidik jari. Ternyata begitu saya menunggu itu baru setelah itu mulai ada panggilan untuk difoto. Jadi menghibur diri sendiri, saya ga telat-telat amat. Toh yang antre dari tadi pagi juga baru dipanggilnya sekarang. Saya dapat nomor antrean 054. Dipanggil untuk difoto jam 09.50. Cepat kok prosesnya. Oleh petugas foto, dibacakan data-data kita, kalau ada yang salah kita bisa mengoreksinya. Karena untuk 2 SIM, saya difoto dan diambil sidik jarinya 2 kali (kenapa harus 2 kali ya? Kan bisa tinggal dimasukkan datanya ya. Ah ga tahulah saya, ga papa juga cepat kok prosesnya). Habis itu saya nanya petugasnya nanti pangambilan SIMnya di mana? Kata petugasnya nanti di depan, di area merokok. Waduh, nunggu di area merokok? Mana saya bawa anak-anak gini :(. Akhirnya saya nunggu di tempat saya nunggu dipanggil foto. Pas saya lihat ada petugas yang bawa setumpuk SIM gitu, saya ikut keluar sambil nunggu barangkali ada SIM saya di situ. Ternyata belum ada. Akhirnya nunggu lagi. Pas petugas berikutnya bawa setumpuk SIM lagi, saya lagi ngapain ya kemarin kok ga merhatiin. Begitu lihat keluar baru sadar ada pembagian SIM lagi. Pas saya keluar pas sudah selesai, tapi saya lihat di tangan petugas itu ada 2 buah SIM. Langsung saya tanyakan SIM atas nama saya, alhamdulillah 2 buah SIM itu ternyata atas nama saya. Ya sudah langsung diserahkan ke saya, saya terima sambil bilang terima kasih. 

Jadi total waktu saya ± 1 jam. Kayaknya kurang sih he³. Pokoknya urus saja sendiri, cepat dan mudah kok sekarang ini. 

Jadi proses / berkasnya:
  1. bawa surat pengantar dari Polres yang lama;
  2. fotokopi KTP;
  3. SIM lama;
  4. tes kesehatan, biaya Rp20.000,00 per surat;
  5. masukin berkas ke petugas untuk diteliti;
  6. bayar biaya perpanjangan SIM (SIM A Rp80.000,00, SIM B Rp75.000,00)
  7. masukin berkas ke loket 2 (perpanjangan);
  8. nunggu untuk dapat nomor antrean;
  9. dapat nomor antrean, masukin berkas ke loket data entry;
  10. nunggu panggilan foto;
  11. difoto dan diambil sidik jari;
  12. nunggu SIM kita jadi;
  13. dipanggil untuk ambil SIM;
  14. selesai.
Itu pengalaman saya waktu perpanjangan SIM kemarin. Sebelumnya sempat cari info di internet, ada yang nyaranin  bawa uang pecahan untuk bayar-bayar selain biaya perpanjangan. Misalnya waktu pengambilan SIM. Tapi kemarin saya ga bayar tuh. Jadi bayar sesuai ketentuan saja, tes kesehatan sama perpanjangan SIM. Etapi tes kesehatan ga pakai kuitansi itu resmi apa ga ya? He³. Mungkin itu dulu kali ya, atau beda Polres beda kebijakan ga tahu saya ya. Yang pasti kemarin prosesnya cepat dan mudah, cuma sayang pengambilan SIMnya kenapa di area merokok. Itu saya yang saya sayangkan. Kasihan orang-orang yang bukan 'ahli hisab' yang harus menghirup asap rokok.
Terus ada yang nyaranin bawa bolpen sendiri biar ga lama antre ngisi ini itu. Kemarin saya mah ga ada tuh ngisi apa-apa. Cuma terakhir saja isi di buku pengambilan SIM :).

Oh iya, jangan lupa sebelumnya cari info dulu jam pelayanan SIM jam berapa sampai jam berapa. Kalau Polres Soreang kalau hari Sabtu jam pelayanan SIM 08.00 - 12.00, tapi kemarin kayak lihat sampai jam 13.00, untuk pendaftaran jam 08.00 - 10.00.

Semoga bermanfaat.

Jumat, 18 Oktober 2013

Buat Penangkal Santet?

Apaan tuh? He³. Kapan itu dapat cerita dari si papa kalau ada tetangga yang komentar mengenai pohon pepaya kami. Katanya dia tahu maksud kami nanam pohon pepaya di depan rumah. Katanya buat penangkal santet. Apa? Kagetlah kami. Kami ga ada pikiran ke arah situ. Baru tahu malah kalau ada anggapan seperti itu. Si papa mah senyum-senyum aja. Ya iyalah. Lha wong kami nanam itu murni pingin nanam buah-buahan. Seru kan ga usah beli, tinggal ambil dari halaman. Kami tuh nanam pepaya, dulunya tempat pepaya itu ada jambu air yang kalau lagi pas berbuah banyak banget buahnya, dan terpaksa kami tebang karena banyak ulatnya. Terus digantilah sama pohon pepaya itu. Ada juga nangka mini di dalam pot, mangga ada 4 pohon, buah naga, lengkeng, sama rambutan terus jeruk. Kalau sayuran ada daun jeruk yang buat bumbu, pohon tekokak (belum berbuah lagi, baru berbunga) ada 2 pohon, daun bawang, apalagi ya? Oh iya cabe merah besar, bayam, daun pandan. Pernah nanam melon sama kabocha, dipangkas sama si papa karena pernah ada ular di situ, hi...... Anggur juga pernah tapi mati he³ belum diganti lagi. Ya terserah deh pada mau ngomong apa, tapi jujur kami ga ada pikiran seperti itu. Benar-benar karena senang ada tanaman apalagi yang menghasilkan, jadi ga usah beli.

Oke, sip, mari kita menanam ..........

Kamis, 17 Oktober 2013

Cara Merawat Bra

Ngomong-ngomong soal bra, saya selama ini nyucinya dengan tangan dan tidak disetrika. Soalnya saya baca di petunjuk perawatannya seperti itu. Jadi pingin tahu sebenarnya perawatan bra yang benar itu seperti apa. Yuk cekidot *halah 

Cara merawat bra berikut ini supaya tetap nyaman dipakai, lebih awet, dan tentunya agar dapat berfungsi sebagai penopang payudara dengan baik:
* Cuci dengan tangan menggunakan deterjen lembut.
* Hindari merendam bra dalam waktu lama.
* Jangan gunakan mesin cuci.
* Peraslah bra pada bagian tengah dan belakang.
* Jangan peras bra di bagian cup dan kawat.
* Gantung bra pada bagian tengahnya.
* Jemur bra yang telah dicuci di ruangan terbuka dengan sinar matahari.
* Setelah kering jangan, setrika bra.
* Simpan bra dengan rapi dan tidak dilipat pada bagian cup.

Nah, itu cara merawat bra, sumbernya dari sini nih.

Saya masih ada yang salah nih, hiks, jemurnya suka di samping rumah aja, etapi kan masih kena sinar matahari meski kehalang sama apa itu namanya lupa penutup carpot gitu, jadi ga terlalu tebal tapi lumayan ga kehujanan, tapi sinar matahari masih bisa tembus *kan ditinggal *alasan :), sama nyimpannya kalau yang kawat sih sudah benar, tapi yang ga pakai kawat, masih dilipat di bagian cupnya. Okelah kalau begitu, mulai merawat yang benar biar awet. Eh tapi 6-12 bulan saja ya masa pakainya? :( (lumayan mihil eh mahal soalnya), harus ganti lagi, terus harus ukur lagi karena bisa jadi ukuran payudara kita berubah. Siplah kalau begitu ada promo ga di @yogyafashion he³.

Tambahan, nih ada link rumus untuk menentukan ukuran bra. Tapi tetap saja pas beli harus coba dulu karena bisa jadi beda merk beda ukuran, meda model beda ukuran juga. Itu hanya sebagai panduan saja.

Rabu, 16 Oktober 2013

Hari Raya Idul Adha

Selamat Hari Raya Idul Adha. Kemarin sih, tapi ga papa kan ngucapin lagi sekarang. Kemarin kami sholat Ied di Lapangan Gasibu. Malamnya udah bilang ke anak-anak, kita mau sholat di Gasibu, mau pada ikut ga? Anak-anak udah langsung heboh mau ikut. Ya udah boboknya cepetan biar besok bisa bangun pagi. Kalau terlambat ya sudah sholat di lapangan komplek aja. Paginya alhamdulillah anak-anak bisa bangun pagi, jadinya kami bisa berangkat ke Gasibu. Awalnya mau saya yang nyetir, tapi karena sudah hampir jam 6 dan takut jalanan macet ya sudah sama papanya aja. Eh alhamdulillah ternyata jalanan lengang banget. ¼ jam saja kami sudah sampai perempatan Jalan Pahlawan. Apa? Cuma ¼ jam saja? Iya, itu sudah lewat Cicaheum segala. Alhamdulillah. Begitu nyampai di Gasibu, kami harus parkir lumayan jauh dari lapangannya. Ya lumayan harus jalan kaki dulu, kan setiap langkah kaki kita menuju ke tempat sholat itu Insya Allah akan dihitung oleh malaikat (Amin...........). Eh begitu parkir, nanya ke tukang parkirnya bayar sekarang apa nanti. Dijawabnya sekarang. Berapa? 10 ribu katanya. Widih mahal banget. Setahun sekali ini pak. Ya udahlah.

Yang lain pada ga bawa alas, kami mah bawa alas. Paling pada bawa koran atau beli koran di situ. Itu kan bikin kotor, karena biasanya korannya dibiarin aja ga diberesin atau dibuang ke tempat sampah. Ya, sedikit repot tapi membiasakan tidak membuat kotor *ya go green dikitlah he³. Biar anak-anak juga terbiasa menjaga lingkungan. Sampai di lapangan, sudah banyak orang di sana. Tapi masih banyak kok saf yang masih kosong. Biasa ibu-ibu, blentang-blentong teu pararuguh, masih ada yang kosong, asal isi aja di belakangnya atau di tempat yang menurut dia (mereka) nyaman. 

Imam dan khotib sholat Ied adalah Ustadz Athian Ali. Hari Kamis kemarin kalau ga salah beliau ngisi ceramah di masjid kantor kami. Tapi pas waktu itu saya lagi haid jadi ga ke masjid. Habis sholat, pulangnya susah keluarnya karena barengan orang-orang juga pada mau keluar. Akhirnya kami lewat gerbang yang sebelah jalan dekat Telkom itu.

Ternyata hp kakak jatuh di Gasibu, dan kami baru tahu sudah siang sekitar jam 1an. Dicari-cari di tas mukenanya ga ada. Dicari-cari di mobil ga ada juga. Akhirnya saya telpon. Yang pertama ga ada respon. Ternyata hpnya disilence :(. Pas saya telpon lagi, ada yang ngangkat. Eh suaranya kok laki-laki. Langsung dia bilang "Iya bu, ini tadi pagi saya nemu hp ini di Gasibu, gimana bu, mau diambil atau gimana?"½ Emang bapak di mana? ½   Saya di Dipati Ukur bu½Bentar ya pak, nanti saya telpon lagi, kata saya.
Akhirnya bilang ke papa, hpnya kakak tadi jatuh di Gasibu, ada yang nemuin, orangnya di Dipati Ukur, papa mau ngambil ga. Akhirnya papa nelpon ke orangnya, janjian ketemuan mau ambil hp. 

Alhamdulillah hp kakak kembali lagi. Lain kali hati² ya kak. *Untung hp murah he³ bukan hpnya sih, lebih ke nomornya karena nomor kakak pakai yang prabayar bukan pascabayar. Kalau dulu hp dan papanya pernah hilang, tinggal diblokir aja nomornya, terus ke Grapari minta ganti lagi yang baru dengan nomor yang sama. Apa ganti pascabayar juga ya? Kan sekarang ada Halo Family. Ah tar aja deh, ditimbang-timbang dulu manfaatnya.


Jumat, 11 Oktober 2013

My Conference

Hari ini si kakak ada my conference di sekolahnya. Ini program rutin sekolah sebagai pengganti UTS. Kalau di sekolah lain ada UTS, di sekolah kakak (SD Tunas Unggul) diadakan my conference. Di situ anak-anak dibagi menjadi beberapa kelompok, 1 kelompoknya biasanya 4 orang. Per kelompok itu juga sebagai jadwal bagi orang tua ke sekolah. Di my conference itu anak-anak melakukan presentasi yang berhubungan dengan project yang mereka pelajari pada tema pada saat itu. Setelah mereka presentasi ada sesi tanya jawab, orang tua bertanya ke mereka, dan mereka juga ngasih semacam kuis ke orang tua he³ seru.

My conference bagi saya melatih kemampuan anak untuk berani tampil di depan. Berani mempresentasikan apa yang sudah mereka pelajari pada tema saat itu. Juga melatih kemampuan berinteraksi dengan orang lain, dalam hal ini orang tua murid. Sampai sekarang masih suka takjub gitu lihat keberanian dan kemampuan anak-anak dalam presentasi.

Kamis, 10 Oktober 2013

Mutasi SIM

Sekitar akhir bulan ini SIM saya (dua-duanya) mau habis masa berlakunya. Padahal belum pernah dipakai :p. Kalau dulu kan masih bisa tuh ada kelonggaran 1 tahun setelah masa berlakunya habis masih bisa perpanjangan. Tapi kalau sekarang, terlambat 1 hari saja sudah tidak bisa perpanjangan, dianggapnya pengajuan SIM baru, yang berarti harus ujian teori dan praktik. Kalau perpanjangan SIM kan, katanya - karena saya belum pernah, baru mau ini :) - cuma tes kesehatan - itu pun cuma formalitas aja katanya -. 

Cari-cari di internet, dapatlah link mutasi SIM. Kalau baca-baca di situ sepertinya sudah lebih baik, lebih mudah, lebih cepat, lebih transparan. Mudah-mudahan sih nanti saya juga begitu. Amin. Nih saya copy paste dari sini




Terus kalau biayanya, cabut berkas ada yang bilang 20 ribu, ada yang 35 ribu rupiah per SIM. Untuk cek kesehatan 30 ribu rupiah. Untuk biaya perpanjangan SIM C 75 ribu rupiah, SIM A 80 ribu rupiah. Saya cari yang Kabupaten Bandung, nemu link ini

Saya copy paste aja deh

Cara Mutasi SIM

Cara Mutasi SIM Terbaru – 2013
Studi kasus: SIM C kabupaten Bandung Jawa Barat

Mutasi sim merupakan pembuatan sim sesuai alamat tinggal saat ini. Bagi orang yang sebelumnya tinggal di kota X dan memiliki SIM kota X, berpindah ke kota Y dan hendak memiliki SIM kota Y. Dari pada buat SIM baru dikota Y, mending mutasi saja sim lamanya, lebih gampang dan mudah semudah mengurus perpanjangan SIM.
Dari pada lewat calo, mending urus sendiri. Dengan pelayanan kepolisian yang semakin baik, kepengurusan mutasi sim sudah ga repot kok. Biayanya juga resmi jadi lebih murah. Langsung saja kecara-caranya ya..
A. Cabut berkas SIM dikota asal
Persiapan: fotocopy ktp terbaru
Pergilah kekantor polres/polrestabes tempat dulu Anda membuat SIM. Tenang, kalo jauh bisa diwakilkan kok. Kirim saja fotocopy ktpnya kekeluarga/rekan/teman yang bersedia kepolres setempat. Prosesnya cukup singkat. Ajuin cabut berkas sim, langsung deh diserahkan berkasnya. Isi berkas: surat mutasi dan berkas pembuatan sim dulu.
B. Mutasi SIM
Persiapan: bolpen, ktp dan sim asli, fotocopy ktp dan sim, berkas SIM dari kota asal, duit kurang lebih 100rb
1.Buat surat kesehatan. Biasanya dipolres setempat ada kantor/ruang untuk pembuatan surat kesehatan. Daftar, dipanggil nama, cek sana sini, bayar, beres.
Pengalaman: waktu 5menit, modal 20rb
ed32.Ke bagian informasi buat pemeriksaan/checklist kelengkapan berkas
Berkas yang diperlukan: berkas dari kota asal, surat kesehatan
Bilang saja mau mutasi sim, berikan berkas yang dibawa. Setelah berkas lengkap dikasi kertas persetujuan untuk meneruskan pendaftaran, dicap, lalu akan diarahkan kebank buat bayar biaya
Pengalaman: waktu 2 menit, tanpa biaya
3.Ke bank yang ada dilingkungan polres, bayar biaya, dikasi slip, diarahakan buat daftar mutasi sim diloket
Pengalaman: waktu 2menit, biaya 75rb
4.Daftar diloket sim
Berikan berkas. Setelah daftar tunggu beberapa menit untuk dicek berkasnya, lalu akan dipanggil. Diberikan nomor antrian dan data profile untuk diisi dan diserahkan keloket entry data. Setelah diisi segera serahkan berkas keloket entry data.
Pengalaman: waktu 10menit
5.Dipanggil keruang foto sesuai nomor antrian
Tandatangan dikertas, ngantri diruang foto, foto jepret dan scan sidik jari, beres.
Pengalaman: waktu 5menit
ed46.Tunggu sim jadi
Tunggu beberapa saat diruang tunggu, dipanggil nama siapa2 saja yang simnya sudah jadi, ambillah sim Anda
Pengalaman: waktu tunggu 5menit
Voila jadilah sim baru. Sampe 2018 boo..alhamdulillah
ed5Jadi, total waktu kurang lebih 30 menit dan biaya 95rb. Hal ini tergantung seberapa keren pelayanan polres Anda :D
Sekian dan semoga bermanfaat. Ada pertanyaan? Kalo diTKP, tanya saja kebagian informasi kepengurusan SIM, baik kok bapak polisinya ngebimbing. Bisa juga isi komentar dibawah.
Perhatikan jam pelayanan sim didaerah mu. Untuk kabupaten bandung dipolres soreang, ini waktu pelayanannya:
ed2

Nanti Insya Allah saya update pengalaman saya perpanjang SIM. Semoga lancar jaya. Amin.........

Rabu, 09 Oktober 2013

Hukum Jual Beli Anjing dan Kucing

#Barutahu saya kalau ternyata hukum jual beli anjing dan kucing itu haram. Di pengajian tadi pagi dibahas. Ada haditsnya nih,
Dari Abu Az-Zubair, ia berkata: Aku pernah bertanya kepada Jabir tentang harga kucing dan anjing. Lantas ia menjawab: "Rasulullah melarangnya (menggunakan hasil penjualannya)." Hadist riwayat Muslim. Dalam riwayat Nasai, terdapat penambahan: "Kecuali anjing pemburu."
Nah lho, padahal kan lucu-lucu, unyu-unyu gitu ha³. Alhamdulillah sih saya ga melihara anjing maupun kucing. Sebenarnya pernah sih saya dulu pingin banget melihara anjing he³, cuman tahu kalau dilarang jadi sebatas keinginan aja. Pingin aja karena lihat lucu-lucu gitu. Jadinya cuma senang ngelihatin aja kalau pas lihat ada anjing yang lucu gitu. Cuma ngelihatin aja kok. Ternyata juga kalau kita melihara anjing, kebaikan kita tiap hari dihitung berjurang sekian apa gitu tadi ukurannya lupa saya. Nah lho, mana amal kebaikan saya cuma seuprit, kalau melihara anjing tiap hari dikurangi sekian xxx, waduh tekor dong. Enyahkan keinginan untuk melihara anjing. Eh tapi sebenarnya sudah lama juga lho keinginan itu ga muncul di pikiran saya. Cuman gara-gara bahasan ini tadi pagi, teman saya langsung bilang "Tuh Mbak, ga boleh, jadi jangan melihara anjing ya"

Baiklah kalau begitu, kembali itu cuma keinginan bukan kebutuhan ha³.

Selasa, 08 Oktober 2013

Lupa potong kuku

Waduh, lupa belum potong kuku, mana udah panjang gini :). Tapi udah masuk bulan Dzulhijjah sekarang,  di mana orang yang akan berkurban jangan memotong rambut dan kukunya sampai ia berkurban. Pingin potong rambut juga sih he³. Tapi ya sudah nunggu habis kurban aja dulu deh, seminggu lagi ini. Pas tadi pagi di google+ Ustadz Felix Siauw posting tentang hal ini. Saya copy paste saja deh

linknya di sini ya

Felix Siauw

Dibagikan kepada publik  -  05.28
 
1. tentang larangan memotong rambut dan kuku bagi sahibul qurban (orang yang akan berkurban) | bisa diwakili oleh 2 hadits riwayat Muslim

2.  "jika kalian menyaksikan hilal Dzulhijjah & ingin berkurban, hendaklah sahibul kurban biarkan (tak memotong) rambut & kuku" (HR Muslim)

3. "siapa ingin berkurban & apabila memasuki awal Dzulhijjah, janganlah dia memotong rambut & kukunya sampai ia berkurban" (HR Muslim)

4. berarti kedua hadits diatas hanya ditujukan pada sahibul kurban (orang-orang yang ingin berkurban) saja | tak termasuk keluarga mereka

5. jadi bila hanya kepala keluarga yang berkurban | istri dan anaknya tidak termasuk dalil hadits ini | wallahua'lam

Senin, 07 Oktober 2013

Ulang Tahun ke-10

 
Alhamdulillah, hore......yippie....... si kakak Nashwa hari ini ulang tahun ke-10. ♥
Ga kerasa ya *udah tua sayanya maksudnya he³. Si kakak udah 10 tahun, rasanya kayak baru kemarin aja ngelahirinnya :). Cerita tentang ngelahirin kakak ada di sini. Sekarang udah besar, udah tinggi, bentar lagi udah tinggian kakak daripada mamanya :). Udah mau jadi anak gadis dia he³. Berasa ga rela sayanya. Kemarin hampir seharian main sama teman-temannya di BIP. Mau dilepas kok ya sayanya ga tega. Apalagi mereka bilangnya mau nonton. Haiyah, harus dilihat dulu ada film buat anak-anak ga. Kalau ga ada ya ga boleh. 

Pas masuk ke bioskopnya, lihat di daftar film yang tayang, ga ada film anak-anak. Adanya cuma dewasa dan Remaja :(. Eh anak-anak pada keliling lihat-lihat barangkali ada. Udah dibilangin ga ada yang anak-anak, eh mereka ngeyel. Malah ada yang nyeletuk, ga papa kok kita nonton yang dewasa juga *waduh mbahmu kiper, ga boleh ya ga boleh. No way. Mereka masuk sampai ke samping belakang. Di situ ada poster film anak-anak. Tuh ada, kata mereka nunjukin ke kami. Setelah kami lihat ternyata di atasnya ada tulisan coming soon ha³ langsung kami jelaskan kalau itu belum tayang, hari ini ga ada. Akhirnya mereka mau mengerti. 

Habis itu kami lewat studio foto, kami tawari anak-anak foto di situ buat kenang-kenangan. Ha³ seru aja lihat mereka heboh di foto. Habis itu kami ajak aja mereka makan. Katanya belum pada lapar. Ya udah main dulu di Timezone. Main macam-macam, seru. Udah selesai tukar poinnya. Eh namanya apa sih lupa sebut aja poin ga papa kan :p. Habis itu pada pingin beli es krim. Eh pas beli es krim kami ketemu sama temannya lagi yang satunya yang awalnya janjian juga di BIP, tapi karena ga punya nomor hpnya ya sudah, tapi alhamdulillah ketemu juga di atas. Eh lewat studio foto yang tadi, mereka foto lagi karena yang satunya tadi belum foto he³. Untung mbak-mbaknya sabar menghadapi anak-anak yang heboh gitu *Makasih ya Mbak.
Udah selesai fotonya, barulah kami makan. Habis itu baru sholat Dzuhur. Keluar dari mushola, di dekat situ ada arena bermain anak-anak. Nah anak-anak langsung pada pingin main di situ. Mainlah mereka sepuasnya sampai Ashar. Sampai saya ingatkan udah jam 3, kita pulang. Keluar dari arena bermain, lihat-lihat di toko pernak-pernik gitu, mereka beli-beli. Saya ajak mereka sholat Ashar dulu baru pulang. Pulangnya, di mobil rame lagi mereka, meski sebenarnya udah pada ngantuk pingin tidur ha³. Seru juga bawa anak-anak jalan-jalan. Ya sesekali bolehlah :)

Eh balik ke kakak yang hari ini ulang tahun. Tadi pagi udah ngucapin selamat ulang tahun ke kakak. Yang rajin sholatnya, rajin belajar. Jadi anak sholehah ya Nak. We ♥ U..............