Daisypath Anniversary Years Ticker
Lilypie Kids birthday TickerLilypie Kids birthday Ticker


Jumat, 30 Januari 2009

Ada bahasan lagi di AFB tentang BB anak, ini ada yang ngasih link :

1. http://www.who.int/childgrowth/standards/en/
2. http://www.who.int/childgrowth/training/boys_growth_record.pdf
3. http://www.who.int/entity/childgrowth/training/girls_growth_record.pdf
4. http://www.who.int/entity/childgrowth/training/girls_growth_record.pdf

Semoga bermanfaat ya.
Padahal suka bingung karena dedek Azzah dibilang kurus, ya saya jawab aja yang penting sehat.

Kamis, 29 Januari 2009

Dedek azzah


Ini dedek lagi berusaha naik ke atas sofa

Belajar Tahsin Lagi

Alhamdulillah, akhirnya mulai lagi belajar tahsinnya. Tadi barusan dites dulu, masuk kelompok mana. Tadi akhirnya dapat kelompok yang ber-7 dan karena gurunya bisanya hari Kamis dan Jum'at aja akhirnya kelompok kami pilih yang hari Kamis pukul 10.30 WIB. Tempatnya di masjid aja deh biar enak.
Doakan ya moga bisa istiqomah.
Amin.

Teman baru tapi lama (?)

Kemarin search di fb, ternyata ada saudara jauh, ya udah saya add. Tapi ya mungkin kami dulu memang gak kenal dan akrab banget jadinya ya dia rada-rada bingung juga ini siapa ya. Ya iya lah dia kan dulunya pemain bulutangkis tingkat nasional, mungkin dikiranya saya ngaku-ngaku. Tapi ya sudahlah, akhirnya kita cuma kirim-kiriman message aja seperlunya. Ya udah saya rasa memang cukup kenal aja sebagai teman satu daerah, gitu aja.

Seorang Ibu Melahirkan setelah Meninggal 2 Hari

Tadi buka email, ada kiriman email dari teman, kalau Allah berkehendak memang gak ada yang gak mungkin. Subhanallah, Allahu Akbar.
Maaf gambarnya ga bisa dicopy

Seorang Ibu Melahirkan Setelah Meninggal 2 Hari !

Aya Jayne

Kejadian luar biasa menggegerkan dunia kedokteran. Seorang ibu yang dipastikan telah meninggal dunia ternyata masih bisa melahirkan bayi mungil dengan sempurna. Berita ini mendadak tersiar kemana-mana dan menjadi bahan perbincangan dii dunia medis.

Adalah Mahmoud Soliman, 29. Ia tak pernah membayangkan bisa menghadapi kesedihan dan kebahagiaan menjadi satu. Istri yang dicintainya, Jayne Soliman, 41, pergi untuk selama-lamanya. Dan sebagai gantinya, ia mendapatkan seorang bayi perempuan cantik yang dilahirkan dari rahim istrinya.

Yang mengharukan, Aya Jayne, demikian nama bayi tersebut, dilahirkan dua hari setelah Jayne dinyatakan meninggal akibat otaknya tidak bisa berfungsi lagi. Berkat bantuan medis Aya bisa dilahirkan dengan selamat.

Sebenarnya kehamilan Jayne tidak bermasalah. Namun diusia kehamilannya yang mencapai 25 minggu, tiba-tiba ia pingsan, setelah mengeluh sakit kepala.

Segera saja Mahmoud melarikannya ke Rumah Sakit John Radcliffe Hospital di Oxford. Namun beberapa jam kemudian, tim dokter menyatakan otak mantan atlet ski es nasional Inggris ini sudah mati.

Tim dokter mencoba membantu jantung Jayne agar tetap berdenyut dengan beragam peralatan. Upaya ini dilakukan agar bayi yang berada di perut Jayne bias tertolong. Jayne diberi dua dosis besar steroid sehingga jantung bayinya bisa berkembang. Dan akhirnya, Aya Jayne pun bisa lahir dengan selamat melalui operasi cesar.

Usai diangkat dari rahim Jayne, Aya sempat diletakkan di pundak ibunya untuk memberi sedikit waktu bagi keduanya untuk bertemu.

Setelah itu Aya langsung dilarikan ke unit perawatan intensif. Sedangkan Mahmoud diberi kesempatan untuk mengucapkan selamat jalan untuk pada istrinya, sebelum akhirnya dokter mematikan peralatan penunjang hidupnya.

“Dokter mengatakan tak ada yang bisa mereka lakukan untuk Jayne. Namun mereka membutuhkannya untuk tetap kuat bagi anak kami yang belum dilahirkan,” kenang Mahmoud.

“Dia sangat mungil, ia pejuang kecil seperti ibunya,” tutur Mahmoud yang tak henti-hentinya menitikkan air matanya saat menggendong putrinya.

Kata Aya berasal dari bahasa Arab yang berarti keajaiban. Itu merupakan nama yang dipilih Jayne saat masih hidup.

“Saat Aya dewasa, akan saya katakan betapa ibunya mencintainya. Akan saya ceritakan semuanya. Ini merupakan keinginan Jayne untuk memiliki bayi dan menjadi ibu yang baik,” ujar Mahmoud.

Jayne merupakan juara ice skating Inggris tahun 1989 dan menduduki peringkat tujuh di dunia.



Mahmoud Soliman dan Jayne Soliman

Ia pernah mengikuti beragam kompetisi internasional sebelum akhirnya menjadi atlet ski profesional. Beberapa tahun terakhir ia menjadi pelatih tamu di Dubai, dan disinilah ia bertemu dengan Mahmoud yang bekerja sebagai IT.

Dua tahun silam ia kembali ke Inggris dengan kehidupan barunya dan menempati rumah di Bracknell, Berks. Jayne yang memiliki nama asli Jayne Campbell ini kemudian bekerja di Bracknell Ice Skating Club.

Gula semut, gula jawa(aren), atau gula pasir?

Nah pada bingung kan, bedanya apa, bagusan mana, makanya baca disini. ni mbak emang punggawanya mpasirumahan, so jawabannya insya allah mencerahkan deh. thanks ya mbak depe.
sama ini nih
Emang sih si dedek sampai saat ini makanannya belum dikasih gula, makanya baca-baca di mpasirumahan ternyata untuk anak >12bl boleh cuman teteup gak boleh banyak-banyak, akan lebih baik manisnya dari sumbernya langsung, seperti buah-buahan gitu

Rabu, 28 Januari 2009

Donor Darah

Tadi teman-teman ada yang donor darah di Kanwil Bea Cukai dalam rangka hari Kepabeanan kalau gak salah. Jadi pingin donor darah juga karena saya belum pernah, cuman untuk saat ini gak bisa karena masih menyusui. Ya mungkin suatu saat nanti saya bisa ikutan donor darah. Tadi googling dapat ini. Jadi ingat dulu pelajaran biologi waktu SMU kalau gak salah.

Hipnoterapi

Tadi baca di Tempointeraktif, ada artikel tentang hipnoterapi dan ternyata di Bandung ada, cobain ah buat si kakak barangkalai aja bisa membantu problem si kakak. Amin. Tolong doanya ya semoga bisa berhasil pada kakak.

Selasa, 27 Januari 2009

Imunisasi terlambat, tapi hore..........BB-nya naik (Alhamdulillah)

Sabtu sore kemarin, dedek Azzah diimunisasi HiB yang ke-3. Telat sih, karena mamanya lupa gak ngecek jadwal imunisasi di bukunya. Maafin mama ya nak. Tapi kata DSA-nya gak pa pa kok, ya udah kemarin Sabtu itu diimunisasi. Baru mau dipegang ama DSA-nya aja udah nangis kenceng tuh anak, he..........he.......udah tau kalau mau disuntik. Sakit ya nak.
Sebelumnya ditimbang dulu, alhamdulillah BB-nya naik jadi 8,5 kg. Mungkin untuk anak seumuran dedek Azzah segitu masih kurus ya, ya ga pa pa deh asal sehat dan anaknya aktif.
Moga kamu sehat terus ya nak.
Mama sayang kamu
I Love you my baby

Baby Book

Tadi buka digibook, ada buku ini nih, yang katanya buku wajib bagi para orang tua. Download disini ya
Semoga bermanfaat

Kamis, 22 Januari 2009

Song For Gaza

Tadi dapat email dari teman, lagu ama lirik We Will Not Go Down (Song For Gaza)-Michael Heart.
Lagunya bisa didownload di sini
dan liriknya sebagai berikut :

We Will Not Go Down - Michael Heart

A blinding flash of white light
Lit up the sky over Gaza tonight
People running for cover
Not knowing whether they’re dead or alive

They came with their tanks and their planes
With ravaging fiery flames
And nothing remains
Just a voice rising up in the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight

Women and children alike
Murdered and massacred night after night
While the so-called leaders of countries afar
Debated on who’s wrong or right

But their powerless words were in vain
And the bombs fell down like acid rain
But through the tears and the blood and the pain
You can still hear that voice through the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight


Sedikit biografi tentang Michael Heart :

Michael Heart has no propensity for nonsense. Neither in his life nor in his music. His no-frills approach to songwriting and production work is a clear testament to that. Despite his vastly diverse musicianship skills in different genres (clearly a direct result of having been raised all over the world), he has an affinity for authenticity and purity when it comes to his music. When he makes a Pop/Rock record, you just know it’s a Pop/Rock record.

Such is the case with his just released, debut Pop/Rock CD titled “Unsolicited Material”. Although this record may not necessarily entirely sound like the work of his musical influences, you can definitely hear traces of artists such as Don Henley, Bryan Adams and possibly even a hint of Daughtry, in a song or two. His raspy, breathy voice has a very identifiable sound, which commands attention from the listener. The songs are well crafted and the lyrical content is somewhat diverse, yet relevant. He tackles serious topics such as adultery (“Living In Sin”); the challenges of making a living (“Life Goes On”); war (“Damaged World”) and even domestic violence (“Finally Free”). Having said that, once in a while, Michael still lets his sense of humor come out in a song like “Wanna Be Bad”. After all, rock’n roll is about having a good time. And just for good measure, he includes the obligatory, radio-friendly, mid-tempo, Pop/Rock love song, “Lost In You”. Although the moods of the various songs on this CD do vary, there is still a common thread in all of these songs that unify them as a collective work.

Michael’s background is as diverse as can be. Born in Syria and raised in Europe (Switzerland and Austria), the Middle East and the United States, he has lived a multi-cultural life and absorbed the music of different parts of the world (although his current CD release is purely categorized as Pop/Rock). He started out on piano and guitar at age 10. Shortly thereafter, he began dabbling in songwriting and eventually made the natural progression towards recording. After earning his audio engineering degree from Full Sail (recording school), he moved to Los Angeles in 1990 and spent the past 18 years working on the local studio circuit both as a session guitarist and a recording engineer. In that time, he has worked with such artists as Brandy, Will Smith, Toto, Natalie Cole, The Temptations, Phil Collins, Patty LaBelle, The Pointer Sisters, Earth Wind & Fire, Ricky Lee Jones, Lou Rawls, Jesse McCartney, Hillary Duff, Jessica Simpson, Jennifer Paige, Al Jarreau, K-Ci & Jojo, Deborah Cox, Monica, Taylor Dayne, Keiko Matsui, Steve Nieves, Luis Miguel and Tarkan. Michael’s fluency in French was definitely an added bonus when he also worked in the studio with French artists like Calogero (The Charts), Marc Lavoine and Veronique Sanson. Other projects also included work with producers Rodney Jerkins, Philippe Saisse and David Foster. (note: on most of these recording credits, Michael is credited as “Annas Allaf”, his real name, Michael Heart being the stage name). Although most of Michael’s work has been in the recording studio, he also done some touring (notably back in the early 90’s, when he toured as a Flamenco guitarist in a guitar trio with Juan Manuel Canizares, opening for Dire Straits). He has also recorded and toured with the smooth jazz band Jango.

These days, when he is not promoting his new CD or writing new material, Michael is lending his production skills to various local artists, primarily working in his home studio.

In January of 2009, Michael also wrote and composed a song about the horrific situation of the Palestinian people in Gaza. The song is called "We will not go down".

Taken from http://michaelheart.com/Michael_Heart_Bio.html

Lagu ini sangat cepat menyebar, mendunia, termasuk di Indonesia. Sang pencipta dan komposer lagu yang membuat orang merintih dan menangis ini adalah Michael Heart. Pria bernama asli Annas Allaf ini merelakan lagunya untuk diunduh secara gratis, namun dia menganjurkan orang-orang sejagat untuk memberi donasi kepada warga Palestina.

Michael Heart lahir di Syiria. Kehidupannya sangat berwarna, bernuansa multikultural karena dia hidup dan besar di berbagai negara. Lahir di Syiria, besar di Swiss dan Austria, serta Timur Tengah dan saat ini tinggal di Los Angeles, Amerika Serikat.

Dalam profil pribadi di situs Michael Heart, www.michaelheart.com, tak dijelaskan apa agama dari sang musisi. Yang jelas, dia benar-benar sangat pilu melihat jatuhnya banyaknya korban tewas dan luka-luka akibat agresi Israel, terutama anak-anak dan perempuan. Memang, kasus krisis Israel-Palestina, dipandang bukan masalah agama, namun krisis kemanusiaan, meski mayoritas korban adalah kaum muslim.

We will not go down

In the night, without a fight

You can burn up our mosques and our homes and our schools But our spirit will never die Bait lagu ini memperlihatkan bahwa Michael Heart sangat paham dan peduli dengan kesengsaraan rakyat Palestina. Dia tahu masjid-masjid, rumah-rumah dan sekolah-sekolah yang seharusnya tidak diperbolehkan dihancurkan, ternyata juga jadi sasaran bom Israel.

Di Indonesia, lagu ini sudah sangat populer. Diputar di banyak televisi dan menjadi koleksi pribadi banyak orang, ditampilkan dalam bentuk MP3 di blog dan situs-situs jejaring sosial. Michael Heart memang menggratiskan lagu yang luar biasa ini untuk didowload oleh orang-orang seantero dunia. Dia berpesan dalam situsnya:

"I have decided to make the song available free of charge. I would like to request that after downloading (.mp3) the song from this page, you kindly donate directly to a charity or an organization dedicated to alleviate the suffering of the Palestinian people.'

Dalam komentar di berbagai blog dan mailing list, semua orang sangat memuji lagu buatan Michael Heart. Michael Heart dinilai bisa membawa orang-orang di dunia merasakan pedihnya penderitaan yang dialami rakyat Palestina. Lagu ini menggugah manusia untuk menengok ke Palestina dan membantu warga Palestina.

Michael Heart merupakan musisi serba bisa yang menguasai banyak genre, meski baru-baru ini dia merilis album pop/rock. Dia memulai belajar musik pada umur 10 tahun dengan bermain piano dan gitar. Setelah menamatkan sekolahnya di bidang audio engineering dari Full Sail (sekolah rekaman), dia kemudian pindah ke Los Angeles pada 1990 dan telah belerka selama 18 tahun bekerja pada di studio lokal sebagai gitaris dan recording engineer.

Dia telah bekerja dengan banyak artis terkenal seperti, Brandy, Will Smith, Toto, Natalie Cole, The Temptations, Phil Collins, Patty LaBelle, The Pointer Sisters, Earth Wind & Fire, Ricky Lee Jones, Lou Rawls, Jesse McCartney, Hillary Duff, Jessica Simpson, Jennifer Paige, Al Jarreau, K-Ci & Jojo, Deborah Cox, Monica, Taylor Dayne, Keiko Matsui, Steve Nieves, Luis Miguel dan Tarkan.

Michael juga lancar berbahasa Prancis, sehingga dia bisa dimudahkan dalam bekerja di studio bersama artis-artis Prancis, seperti Calogero (The Charts), Marc Lavoine dan Veronique Sanson. Dalam berbagai album rekaman, Michael Heart seringkali tertulis sebagai nama aslinya Annas Allaf.

Michael Heart sangat senang bisa mempersembahkan lagu untuk anak-anak dan rakyat Palestina.


Rabu, 21 Januari 2009

si kakak

Tadi baca di okezone ada tulisan tentang masalah seperti si kakak, semoga bisa semakin menambah pengetahuan kami tentang bagaimana bersikap terhadap si kakak.
Rupanya kakak memang senang dengan terapi bermainnya yang di Fastrackids itu, ya semoga saja bisa membantu kakak.

Berikut link dan copy pastenya :
http://lifestyle.okezone.com/read/2009/01/16/196/183450/196/tip-berkomunikasi-dengan-anak-mutism

Tip Berkomunikasi dengan Anak Mutism

Jum'at, 16 Januari 2009 - 17:55 wib
KEBANYAKAN kasus mutism tidak diketahui penyebabnya dan merupakan patologi keluarga, sehingga diperlukan partisipasi seluruh anggota keluarga dalam proses terapi mutism. Karena itu, diperlukan peran orang tua dan seluruh anggota keluarga dalam memberikan langkah pencegahan maupun pengobatan bagi si anak mutism.

- Usahakan untuk mencegah konflik dalam keluarga dan masalah di sekolah si anak.

- Ajaklah si anak berbicara atau berbincang-bincang sesering mungkin. Ajak seluruh anggota keluarga, guru atau teman sebaya anak lainnya untuk melakukan hal yang sama.

- Beri perhatian dan luangkan waktu, terutama di malam hari. Saat anak sudah dalam kondisi lebih rileks, perlahan ajak dia bicara dan sharing tentang perasaannya, karena curhat itu bagus untuk mengurangi kadar stres. Tunjukan empati sehingga si anak merasa nyaman dan percaya bahwa kita ada untuk membantu mengatasi masalahnya.

- Hilangkan faktor ketakutan dan kecemasan pada si anak. Jangan pernah menekan atau memaksa si anak untuk berbicara, karena hal tersebut hanya akan menambah kegelisahannya. Orang tua juga harus tahu dalam situasi apa anak biasanya takut berbicara. Hilangkan perasaan negatif yang terdapat pada anak, dan timbulkan rasa realistis.

- Terapi bermain (play therapy) dapat membantu anak agar lebih rileks dan terbuka. Banyak faktor yang dapat menyebabkan mutism, seperti kematian orang tua, perceraian, dan ditinggalkan orang yang dicintai. Terapi bermain dapat membantu mengendalikan emosi anak dalam situasi tersebut.

- Berikanlah support pada si anak, bila perlu berikan hadiah sesuatu yang disukainya.

- Carilah informasi selengkap-lengkapnya tentang mutism, bisa dari koran, majalah, atau internet.
(sindo//tty)

sama ini
http://lifestyle.okezone.com/read/2009/01/16/196/183305/196/mutism-bukan-diam-biasa

Mutism, Bukan Diam Biasa

Jum'at, 16 Januari 2009 - 13:34 wib
DIAMNYA anak mutism bukanlah diam biasa. Dia hanya mau berbicara dengan keluarganya dan diam seribu bahasa saat berhadapan dengan orang di luar rumah.

Maria mengaku cemas setiap kali mengantarkan Bella, putrinya, ke sekolah. "Dia terdiagnosis mutism. Saya khawatir ia merasa seperti orang hilang di lingkungan sekolahnya yang besar," ujar Maria tentang buah hatinya yang baru berusia 7 tahun itu.

Wanita berkulit putih itu bertutur, Bella tak punya teman dan tak mau berbicara sama sekali di sekolah. Padahal, dia tergolong anak yang sangat cerdas, gemar membaca dan jago menulis cerita. "Di rumah, dia bisa lancar berkomunikasi dengan kami orangtuanya dan sepupu serta bibinya," ungkap Maria.

Pengalaman serupa juga dirasakan Kania, 31, yang heran melihat Nada, putri bungsunya yang baru berumur tiga tahun "mogok" bicara dengan teman-teman sekelasnya di sebuah preschool. Padahal, sebelumnya dia sangat bersemangat di sekolah. "Di rumah atau di rumah neneknya dia mau ngobrol bahkan bernyanyi. Terkadang di tempat umum atau di dalam kelas, asalkan bersama saya dia mau bicara, tapi sama sekali tidak dengan temannya," katanya.

"Gurunya menduga kemungkinan dia sedang agak cemas karena sebentar lagi akan naik ke level kelas lebih tinggi. Mungkinkah dia mengalami mutism?" pikir Kania ikut-ikutan cemas.

"Mutism" berasal dari bahasa Latin "Mutus" yang berarti "membisu". Istilah ini awalnya ditemukan dalam literatur medis khusus tentang perkembangan bicara, yang mengemukakan "fenomena tidak mau bicara". Secara ilmiah, mutism itu suatu pertanda kebisuan pada manusia, meskipun organ pendengaran maupun organ bicaranya normal. Kondisi ini bersifat khas pada anak-anak dan jarang terjadi, dengan gejala tak mau bicara pada situasi tertentu. Anak-anak yang mutism bisa berbicara dengan lancar saat di rumah, tetapi pada situasi tertentu seperti di sekolah dia tidak mau berbicara. Hal inilah yang disebut mutism selektif.

Menurut terapis yang juga Direktur Klinik Klub Rumah Anak, dr Rosmadewi, mutism harus dibedakan dari autism atau gangguan mental lainnya. Syarat mutism adalah si anak tadinya sudah bisa bicara kemudian mogok bicara. "Kalau memang dari tadinya si anak tidak bisa bicara, maka itu tidak bisa dikategorikan mutism. Jadi sebelumnya si anak sudah bisa bicara kemudian karena suatu sebab dia tidak mau bicara atau hanya bicara pada orang-orang tertentu saja," ujarnya.

Banyak hal yang dapat menyebabkan anak jadi mogok bicara. Terkait mutism, aspek psikologi sosial, yang mana anak mengalami masalah yang berhubungan dengan ketakutan dan kecemasan pada situasi sosial seperti di lingkungan sekolah atau pada saat berkumpul dengan orang dewasa. Pada anak-anak yang memahami dan mampu berbahasa, umumnya dapat berbicara dengan normal dan rileks. Namun, 90 persen anak-anak dengan mutism mempunyai masalah dalam phobia sosial atau ketakutan yang teramat sangat, seperti pada waktu berbicara di depan kelas.

Anak-anak terkadang memang susah ditebak apa maunya. Ada anak yang menjadi sangat pendiam saat marah atau kesal pada orang tuanya. Lantas bagaimana membedakan diam yang biasa dengan diamnya anak mutism? Dr Elisa Shipon-Blum, Presiden Direktur Selective Mutism Anxiety Research and Treatment Center di Philadelphia, dalam www.selectivemutism.org mengemukakan beberapa kriteria yang bisa dijadikan acuan.

Anak mutism biasanya tidak mau berbicara di tempat-tempat tertentu, seperti sekolah. Dia juga tidak suka membicarakan hal yang ada hubungannya dengan fungsi sekolah atau kegiatan sosial lainnya. Perlu diketahui juga bahwa mutism tidak disebabkan karena gangguan komunikasi akibat irama kelancaran (seperti gagap) dan tidak disebabkan gangguan bicara karena gangguan mental (seperti autism). Kondisi mutism ini dapat menetap selama lebih dari satu bulan.

Kasus mutism rata-rata ditemukan pada anak usia 3-8 tahun. Pada kasus selektif mutism anak-anak, mereka mengalami ketakutan berlebih terhadap interaksi sosial di sekolah, taman latihan bermain, dan bersosialisasi. Anak dengan selektif mutism juga menjadi sangat cemas bila berbicara. Ketika anak tak ada respon, dia mengalami tekanan dan timbullah kecemasan. Selain itu, mereka biasanya sangat pemalu, dengan gejala-gejala seperti pendiam, wajah datar tanpa ekspresi dan tak ada senyum.

"Jika gejala mutism sudah berlangsung lebih dari satu bulan maka orang tua harus segera membawa si anak ke dokter, psikiater, atau psikolog. Sehingga bisa ditentukan langkah penanganan yang tepat," tandasnya.
(sindo//tty)

Selasa, 20 Januari 2009

produksi lagi

Alhamdulillah, tadi merah ASI dapat 250 ml lebih, ya sekitar 270 kali ya, gak nyangka banget tuh bisa dapet segitu karena biasanya cuman dapat 100-150 ml.
Alhamdulillah, terima kasih ya Allah.
Mengenai kemarin, gak jadi deh, alhamdulillah udah reda enegnya.
Ya saya kan (rada narsis dikit nih) orangnya bisa memaafkan, bukan pendendam, tapi maaf ya tidak bisa (tidak mudah) melupakan, jadi kalau ada yang punya salah ke saya, maaf saja saya bisa memaafkan tapi susah untuk melupakan.
Ya mungkin pada saat itu bisa melupakan, tapi suatu saat ada kejadian bisa keingetan lagi, begitu.

Senin, 19 Januari 2009

eneg

Lagi eneg banget nih, lagi pengin nulis banyak tapi kerjaan lagi banyak-banyaknya, ergh........kapan nulisnya nih buat numpahin uneg-uneg.
Ya wis lah ntar aja deh, sekarang kerja........kerja.....dan kerja dulu.
Ambil nafas panjang............biar gak sumpek, semoga

Jumat, 16 Januari 2009

dilema

tadi chatting ama temen di facebook, dia cerita kalau anaknya yang baru umur 1,5 th harus disapih.
Saya tanya kenapa disapih, wong saya aja sampai sekarang masih merah ASI di kantor, dia cerita kalau gak ada pembantu, dia kerja di semarang dan istrinya kerja di magelang, jadinya anaknya sekarang dititipin sama ortunya di boyolali, jadinya harus disapih gitu.
Jadi trenyuh juga, Ya Allah ternyata saya masih lebih beruntung karena bisa kumpul sama keluarga, jadi tiap hari ketemu suami dan anak-anak, sementara teman saya itu ketemuannya seminggu sekali.
Ya semoga teman saya itu dapat berkumpul dengan keluarganya, gak terpisah terus.

Mbak................

Kalau udah ada teriakan gitu dari teman-teman, itu artinya harus restart proxy, biar internetnya lancar lagi.
Jadi kadang suka godain, kok belum ada yang teriak ya, kan lagi stopped atau not installed.
Ya begitulah kalau komputernya dijadikan server internet di kantor.
Ya ga pa pa asal bisa internetan.
So bisa connect ke mana-mana, cari ilmu, cari teman, dll.

Pingin belajar Tahsin lagi

Lagi pingin belajar tahsin lagi nih, soalnya udah lama banget sejak pindah kantor.
dulu waktu di kantor lama sih ada progran Tahsin seminggu sekali dengan mendatangkan guru dari Jendela Hati, kalau di kantor yang sekarang gak ada.
Dulu sebelum ada dedek sih di RT ada seminggu sekali ibu-ibu ngadain pengajian, biasanya dibuka dengan Tahsin dulu baru diisi kajian, tapi begitu dedek lahir ya udah break dulu, ternyata habis itu peserta pengajian menyusut dan lama-lama gak ada pengajian lagi.

Semoga bisa belajar lagi deh, ya sementara nyetel murottal aja dulu.
dan semoga bisa sambil ngapalin.
Amin

Udah Jum'at lagi

Udah Jum'at lagi ya, siap-siap libur lagi besok.
Lumayan 2 hari.
Jadi bisa bareng anak-anak di rumah.

Tapi 2 hari di rumah itu artinya juga waktu untuk nyetok makanan buat si dedek.
Biasanya sih bikin beberapa jenis makanan, 1 jenis antara 2-4 porsi.
Ntar bisa kepake buat seminggu.
Kalau kurang ya ntar bikin lagi.
Gitu kerjaan tiap minggu.

Biasanya sih hari Sabtunya belanja, Sabtu malam ama Minggu malam ngelembur bikin makanannya.
Besok sih rencananya ngantar kakak dulu les (dia nyebutnya gitu-udah semangat banget besok mau les ma) abis itu baru deh kami belanja.
Kalau dulu sih biasanya belanjanya habis pulang kantor, udah jemput dedek, trus langsung ke Riau Junction.
Kalau sekarang mah si kakak suka protes, nelponin terus, mama cepetan pulang, wah jadi gak nyaman deh belanjanya.
Sebenarnya sih paling enak belanja sendiri, gak ada yang gangguin, gak ada yang minta macam-macam, tapi sekarang kan waktu begitu berharga buat kebersamaan dengan anak-anak.
Jadi kapan dong waktu buat diri sendiri?

Kadang mikir juga kapan me time-nya?
Kayaknya gak ada, semua tercurah buat anak-anak.
kadang iri juga lihat ibu-ibu yang lain bisa jalan-jalan, bisa ke salon, bisa belanja baju, tas, kosmetik, dll.
Wah kalau saya sih mending uangnya ditabung buat anak-anak, karena kalau gak gitu takutnya ntar gak ada buat keperluan mereka.

Orang Tua Spesial (mungkin)

Mungkin kami adalah orang tua spesial yang dipilih sama Allah dengan amanah putri-putri kami.
Tentunya semua orang tua adalah spesial.
Tetapi dengan kakak Nashwa yang termasuk berkebutuhan khusus, mungkin ada benarnya juga yang pernah ada di salah satu artikel di tabloid nakita bahwa bersyukurlah kita sebagai orang tua yang diamanahi Allah dengan anak-anak yang berkebutuhan khusus, karena kita adalah orang tua spesial yang dipilih Allah, tergantung bagaimana kita menyikapi dan menghadapinya serta merawat mereka.
Kami masih beruntung kakak Nashwa bukan anak autis (maaf bukan bermaksud mengesampingkan mereka yang autis, cuman kami masih lebih beruntung) sehingga mudah-mudahan penanganannya lebih mudah kami ikuti.

Tadi sempat baca di okezone anak-anak berkebutuhan khusus itu harus diterapi.
Ya semoga dengan dia diikutkan dengan berbagai kegiatan yang tentunya disukainya, itu merupakan terapi juga baginya.
Semoga kakak cepat dapat bersosialisasi dengan teman-temannya.

merah ASI

Hasil siang ini lumayan, dapat 150 ml, semoga ntar sore dapat banyak juga.
Ya untuk ukuran sekarang segitu mah udah lumayan banget.
Soalnya saya juga ga mau terlalu beban harus dapat sekian ml.
Ntar malah bikin stres dan gak bisa dapat banyak.
Dinikmati aja, malah hasilnya lumayan.

Selasa, 13 Januari 2009

di sekolah baru

aduh pusing, tadi si kakak mulai sekolah di sekolah barunya.
Dari rumah udah dikasih tahu kalau masu sekolah harus mau sendiri di kelas dan ditinggal mama, soalnya mamanya harus kerja, kalau gak mau ya mendingan di rumah aja gak usah sekolah.
Eh, nyampe sekolah keluar ogoknya, gak mau ditinggal dan gak mau ngomong, jadi we harus nemenin.
Bete juga, soalnya kan jadi kesiangan ke kantornya, gak enak soalnya hampir tiap hari datangnya agak siang habis nganterin si dedek ke TPA.

Ya udah deh tadi nanyain lagi ke kakak, mau sekolah dekat kantor mama apa dekat kantor papa.
Waduh jawabannya mbulet aja, pertamanya mau sekolah di situ aja, habis itu mau yang dekat kantor papanya.

Sebenarnya kalau mengikuti kata hati sih mendingan sekolah dekat kantor papanya, di situ TK-nya TK inklusi, jadi cocok buat anak "berkebutuhan khusus" kayak si kakak, sementara yang TK di dekat kantor mama tuh TK Islam dan ngelihatnya berat banget kayaknya, anak-anak itu tiap hari dikasih PR, bukannya udah gak boleh ya sama Diknas, terus udah diajarin baca tulis, tadi ngelihat bentar aja udah berasa pusing, apalagi ntar si kakak, kayaknya gak usah deh sekolah di situ.

Bukan autis sih, cuman ada kecenderungan ADD apa DSI gitu lupa namanya, dulu waktu ke psikolog, asal dia diterapi yang tepat dia bisa normal seperti anak kebanyakan.

Tadi sempat googling, ternyata sebenarnya di Indonesia itu sekolah inklusi itu harus diperbanyak, tapi mungkin karena SDM-nya baru sedikit jadi sekolahnya juga sedikit dan kebanyakan mahal.

Di situs My Special Child Centre, ada artikel bagus, mungkin emang si kakak harus ada yang mendampingi setiap dia sekolah, tapi siapa yang mau mendampinginya?
Sebenarnya kalau dilihat si kakak ini udah mulai keluar mandirinya, kalau lingkungannya nyaman maka dia mau sendiri, tetapi kami harus ada di luar gak ditinggal begitu aja.
Seperti waktu hari Sabtu kemarin di Fastrackids ama Globalart.
Ya, kami memang harus lebih banyak belajar bagaimana menangani anak berkebutuhan khusu seperti si kakak.

Senin, 12 Januari 2009

Macet lagi...........macet lagi

Macet lagi, macet lagi, gara-gara hari ini hari pertama masuk sekolah, di mana-mana macet.
Hampir aja telat nyampe kantornya.
Tadi absen di kantor jam 07.20 WIB.
Alhamdulillah gak jadi telat, maklum kalau telat potongannya lumayan, sekitar 50 ribuan lebih.
Ya sudah deh, Insya Allah besok lebih pagi biar gak terjebak macet.

Sekolah Baru (?) Insya Allah

Tadi pagi habis nganterin dedek Azzah ke TPA, nganterin kakak Nashwa ke sekolah barunya.
Berhubung kakak Nashwa mogok sekolah di sekolah lamanya, makanya harus nyari sekolah baru lagi.
Maunya dia sih di sekolah dekat kantor mamanya gitu, ya wis lah kebetulan di belakang kantor ada TK, ya udah tadi ke situ dulu daftarin.
Mulai besok udah bisa sekolah. Hore...........

Pokoknya perjanjiannya kalau mau sekolah dekat sekolah mama harus mau ditinggal dan ngomong sama gurunya.
Ya jawabnya.
Ok kita tunggu aja perkembangannya.

Kemajuan

Alhamdulillah, kemarin hari Sabtu kakak Nashwa ada kemajuan.
Dia mau ditinggal sendiri, gak ditemani dan mau ngomong.
Ceritanya gini, emang udah lama kakak Nashwa itu gak mau ngomong kalau di luar rumah.
jadi di sekolah pun dia gak ngomong, hanya angguk dan geleng ama senyum aja, terus gak mau ditinggal, jadi harus ditemenin.

Kemarin kami coba trial di Fastrackids di Antapani, lumayan hampir 1 jam karena kami terlambat datangnya. Di sana dia mulai belajar berinteraksi dengan guru dan teman-temannya.
Begitu keluar dia cerita tadi bikin uang-uangan sama tenda.

Habis itu ternyata di lantai 2 ada Globalart yang satu manajemen ama Fastrackids dan di lantai 3 ada Sci Robo (kalau gak salah namanya, abis lupa sih) buat belajar merangkai robot-robot gitu.
Berhubung si kakak tuh seneng banget mewarnai, jadinya trial juga di situ, dan masuk ke Junior 2.
Insya Allah Sabtu depan mulai ikutan dua-duanya, gimana anaknya maunya apa.
Mohon doanya ya, semoga kakak Nashwa bisa mengikutinya.

Rabu, 07 Januari 2009

Tegang banget nih

Aduh, tegang banget nih sekarang, barusan dapat telpon dari adik ipar, katanya PRT lama saya lagi ke rumah n ngajak main si kakak ke temannya.
Langsung saya telpon ke papanya, eh gak aktif, gimana gak bikin tambah tegang.
Mana telpon rumah gak diangkat-angkat lagi.
Tapi barusan nelpon ke rumah diangkat sama PRT yang baru, katanya PRT yang lama tadi datang langsung masuk aja katanya mau ambil baju n katanya kakak lagi diajak main sama si PRT lama ke bawah, langsung spontan saya suruh nyusul, ajak pulang, makan n tidur siang.
Eh si PRT lama nelpon ke saya, lagi ada di rumah, mau ngajak main kakak Nashwa, langsung saya bilang gak, biar dia pulang, makan n tidur siang.
Takut banget nih, barangkali ada apa-apa. huh bikin istirahat siang ini gak nyaman.

Jangan-jangan dulu dia sengaja gak bawa bajunya semua waktu pulkam dulu, biar ada alasan balik lagi ke sini.
Gak deh, mana si kakak udah mau mandiri, udah ga begitu rewel lagi.
takutnya minggu depan gak mau sekolah di TK yang udah kami rencanakan.

Senin, 05 Januari 2009

Ngantuk berat

waduh, lagi ngantuk berat nih.
Tadi malam ngelembur bikin maem buat dedek Azzah dan makan buat di rumah.
Gara-gara asisten saya yang baru gak begitu pinter masak, jadinya saya terpaksa turun juga ke dapur yang segitu mungilnya.
Tapi ada hikmahnya juga, jadinya bisa masak buat buat keluarga.
Dan kata suami, "ternyata mama tuh bisa masak juga dan enak"
Jadi we bongkar-bongkar deh koleksi Sedap Pemula dan koleksi resep masakan yang ada di rumah.

Buat dedek Azzah :
  1. pasta saus keju (resep dari bukunya Wied Harry)
  2. puding hunkwe pisang (resep dari mbak Inta-mpasirumahan)
  3. cawan pisang ayam (resep dari bukunya Wied Harry), aslinya sih cawan pisang gindara, tapi karena kakapnya kepake buat resep satunya, maka diganti sama ayam
  4. bubur jagung gindara (resep dari bukunya Wied Harry)
  5. tim daging kacang polong + wortel (ini sih resep sendiri), yah pokoknya tim, ada sayur, ada lauknya gitu
terus yang buat di rumah bikin bacem dada ayam (berhubung udah dinihari -sekitar jam 1- dan capek banget, tapi harus bikin saat itu, ngulek bumbunya kurang halus deh, terus rada kebanyakan kecapnya, jadinya item banget.
rencananya sih mau bikin sayurnya juga, cuman berhubung udah ngantuk berat ya udah deh besok paginya.

Aduh maaf, jeda bentar, ada yang pinjem komputer.
Eh tadi pagi bangunnya rada kesiangan, jam 5, jadinya buru-buru deh, masukin botol susunya dedek ke tas, eh dedek Azzahnya bangun, biasanya sih dia emang bangun jam segitu terus dimandiin, tapi tadi pagi kayaknya matanya masih berat gitu, jadinya dinenenin dulu eh langsung tepar lagi dia, bobo lagi.
Habis itu masukin bubur jagung dan tim dagingnya ke wadah LocknLock ama Tupperware yang kecil-kecil buat porsi sekali makan, masukin ke freezer deh.
Trus nyiapin bajunya dedek ke tasnya, habis itu mandi.
Habis mandi ternyata dedek belum bangun, ya wis pakein diapersnya dan pakein jaketnya. Eh dianya bangun, tapi karena udah siang ya udah langsung angkat aja gak dimandiin.
He...........he..........begitu nyampe di TPA ternyata ternyata temennya juga ada yang belum mandi.
Ya udah bilang ke si mbak pengasuhnya minta tolong ntar dedek Azzah dimandiin.