Tausiyah Aa Gym

Tadi ikutan tausiyah Aa Gym dalam rangka Peringatan maulid Nabi Muhammad SAW yang diadakan Kanwil Bea Cukai di auditorium. Tadi pagi pas lewat depan auditorium sempat lihat bannernya, wah ada Aa Gym hari ini. Bisa ikutan gak ya?
Eh ternyata tadi diajak teman ke sana, ayo ikutan pengajian. Emang orang luar BC boleh ikutan, tanya saya. Katanya gak papa, namanya juga pengajian biasanya siapa pun boleh ikutan. Ternyata kantor kami pun diundang juga oleh Kanwil BC. Ya udah langsung aja kami jalan ke sana.
Nyampai di sana ternyata acaranya udah mulai. Tadi Aa Gym lagi bilang, kalau kita semua ini bakalan mati, dan kalau kita mati gak akan bawa apa pun harta kita. Hanya amalan kita. Kita gak akan bawa kursi, gak akan bawa mobil, gak akan bawa rumah, dsb. Juga ibu-ibu gak akan bawa cincin atau pun perhiasan lainnya, bisa-bisa siang dikubur malamnya langsung dibongkar orang. Dan kalau misalnya kalungnya susah diambil, leher kita dipatahin.
Terus Aa Gym juga bilang bahwa rezeki kita itu udah ada yang ngatur. Jangan sampai kita iri lihat orang lain lebih kaya dari kita karena belum tentu dia lebih bahagia dari kita. Dicontohkannya tukang parkir aja gak sombong mobilnnya banyak. Datang dan pergi dia gak pusing. Itu ibarat harta kita, bisa datang dan pergi, gimana Allah maunya. Kalau Allah berkehendak kita (layak) diberi rezeki, maka diberilah. Kalau Allah berkehendak diambil, maka diambillah.
Jangan lupa agar kita menyisihkan harta kita karena ada hak orang lain di harta kita tersebut. Zakat, infak, shadaqoh, Insya Allah bisa menolong kita nantinya.
Aa Gym juga bilang bahwa kita harus tetap lurus pada saat kita diberi rezeki, diambil rezeki, pada saat didatangi orang, pada saat dijauhi orang, seperti keadaan Aa Gym dahulu.
Lalu mengenai dulu ketika Aa Gym dihina, dicaci maki orang karena poligami, Aa Gym bilang kalau emang udah garisnya (/takdirjodohnya) ya emang harus gitu. Wong dia gak zina, gak merugikan orang, itu halal, sementara banyak orang yang melakukan zina kita cuek aja. (Ya, mungkin sebenarnya orang-orang itu sayang sama Aa Gym, dan saking sayangnya mungkin mereka gak rela kalau Aa Gym poligami, mungkin begitu).
Itu sebagian dari tausiyah Aa Gym tadi.

Ya, kalau dipikir-pikir benar juga ya, kita selama ini mungkin terlalu sibuk mikirin orang lain, si A begini, si B begitu dst. sementara kita sendiri juga belum tentu baik. Kadang mikir juga ada benernya ya sementara banyak orang yang berbuat zina kita diam aja, ini yang halal kok diributkan. Orang pake jilbab kita ngelihatnya gimana gitu, sementara oranng pake celana pendek, rok mini, tanktop, you can see atau apa pun itu yang kelihatan auratnya kayaknya kita udah biasa aja.
Ya, mungkin kita, terutama saya, harus lebih banyak belajar lagi.