Baru saja nonton sampai episode 6, gak bisa tidur karena nangis.
Ya gitu deh drama Korea memang menguras air mata.
Sebenarnya sih sudah tahu ending-nya karena 2 minggu yang lalu nonton episode awal sama akhirnya saja, soalnya ini DVD dapat dipinjamin teman.
Dia minjamin karena tahu saya suka drama Korea.
Sebenarnya sih antara mau gak mau nontonnya, bukan apa-apa karena saya harus belajar buat persiapan UPKP, tapi tetap saja DVD ini begitu menggoda, sementara saya untuk sementara stop dulu beli DVD dan nonton DVD yang kemarin-kemarin sudah saya beli.
Tapi kemarin libur 3 hari tergoda juga untuk menontonnya, he....he....he.... jadi malu.
Ya, pintar-pintar saja bagi waktu antara momong anak, ngerjain kerjaan rumah, belajar, nonton DVD (kalau yang ini sih harus nunggu anak-anak tidur dulu, biar sayanya juga gak terganggu nontonnya).
Kembali ke Spring Waltz, sudah sampai episode 6, saya seperti diingatkan kembali ke kenangan masa lalu saya.
Waduh jadi curcol nih.
Di situ di akhir episode si Zaihe dengan kasarnya merenggut kotak yang berisi kerang pemberiang Yinying dari tangan Yinying sambil marah-marah.
Saya seperti diingatkan bahwa kadang orang yang mencintai kita berbuat kasar atau menyakiti kita itu sebenarnya ungkapan rasa sayangnya kepada kita, atau dia melakukan itu agar kita benci dan menjauhinya karena memang ada hal-hal yang memang membuat dia harus (terpaksa) berbuat itu untuk berpisah dengan kita.
Padahal dia melakukan itu karena sebenarnya dia begitu mencintai dan menyayangi kita tapi memang ada hal-hal tertentu yang menjadi alasan dia untuk melakukannya.
Tapi dia akan tetap memendam alasan kenapa berbuat seperti itu ke kita.
Dia mengharapkan kita mendapatkan pasangan yang lebih baik darinya, dan begitu kita dapat pasangan yang menurutnya memang lebih baik darinya, dia akan mensupport kita tapi tetap sambil mengawasi kita.
Ya sudahlah, biarkan itu tetap menjadi kenangan masa lalu saya.
Buat seseorang yang dulu pernah ada di hidup saya, terima kasih atas apa yang telah kauberikan.
Semoga kita bahagia dengan kehidupan kita masing-masing.
Ya gitu deh drama Korea memang menguras air mata.
Sebenarnya sih sudah tahu ending-nya karena 2 minggu yang lalu nonton episode awal sama akhirnya saja, soalnya ini DVD dapat dipinjamin teman.
Dia minjamin karena tahu saya suka drama Korea.
Sebenarnya sih antara mau gak mau nontonnya, bukan apa-apa karena saya harus belajar buat persiapan UPKP, tapi tetap saja DVD ini begitu menggoda, sementara saya untuk sementara stop dulu beli DVD dan nonton DVD yang kemarin-kemarin sudah saya beli.
Tapi kemarin libur 3 hari tergoda juga untuk menontonnya, he....he....he.... jadi malu.
Ya, pintar-pintar saja bagi waktu antara momong anak, ngerjain kerjaan rumah, belajar, nonton DVD (kalau yang ini sih harus nunggu anak-anak tidur dulu, biar sayanya juga gak terganggu nontonnya).
Kembali ke Spring Waltz, sudah sampai episode 6, saya seperti diingatkan kembali ke kenangan masa lalu saya.
Waduh jadi curcol nih.
Di situ di akhir episode si Zaihe dengan kasarnya merenggut kotak yang berisi kerang pemberiang Yinying dari tangan Yinying sambil marah-marah.
Saya seperti diingatkan bahwa kadang orang yang mencintai kita berbuat kasar atau menyakiti kita itu sebenarnya ungkapan rasa sayangnya kepada kita, atau dia melakukan itu agar kita benci dan menjauhinya karena memang ada hal-hal yang memang membuat dia harus (terpaksa) berbuat itu untuk berpisah dengan kita.
Padahal dia melakukan itu karena sebenarnya dia begitu mencintai dan menyayangi kita tapi memang ada hal-hal tertentu yang menjadi alasan dia untuk melakukannya.
Tapi dia akan tetap memendam alasan kenapa berbuat seperti itu ke kita.
Dia mengharapkan kita mendapatkan pasangan yang lebih baik darinya, dan begitu kita dapat pasangan yang menurutnya memang lebih baik darinya, dia akan mensupport kita tapi tetap sambil mengawasi kita.
Ya sudahlah, biarkan itu tetap menjadi kenangan masa lalu saya.
Buat seseorang yang dulu pernah ada di hidup saya, terima kasih atas apa yang telah kauberikan.
Semoga kita bahagia dengan kehidupan kita masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar